Dua rumah sakit penanganan COVID-19 di Sumbawa penuh, pemda berencana buka RSU darurat

id Rumah sakit

Dua rumah sakit penanganan COVID-19 di Sumbawa penuh, pemda berencana buka RSU darurat

Ilustrasi - Petugas medis memasang alat bantu pernafasan pada pasien dalam Simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana ruang isolasi dan peralatan medis sekaligus melatih koordinasi dalam penanganan pasien Covid-19 termasuk diantaranya penggunaan kostum Alat Pelindung Diri (APD). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Sumbawa (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, H Didi Darsani S Apt mengungkapkan dua rumah sakit yang disediakan oleh pemerintah untuk menangani pasien COVID-19 yang diisolasi saat ini dalam keadaan penuh. 

Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Kesehatan akan berencana membuka Rumah Sakit darurat untuk perawatan dan isolasi pasien COVID-19, kata saat menerima kunjungan Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam, Brigjen TNI Edy Djatmiko, Rabu (26/8).

Hingga saat ini, kata dia, pihaknya terus bekerja keras untuk melakukan kontak tracing kepada para pasien COVID-19 di Sumbawa, bahkan dua klaster di Sumbawa yaitu klaster gowa dan Magetan telah ditangani secara serius.

“Ketika klaster gowa sampai di Sumbawa langsung kami isolasi mandiri serta melaksanakan tes swab dengan hasil kurang lebih 10 orang positif dan klaster Magetan sekitar 20 orang,” ungkapnya.

Hingga saat ini, Rabu (26/8) ada 163 orang yang terkonfirmasi positif di Kabupaten Sumbawa, diantaranya 85 orang sembuh, empat meninggal dan 74 orang masih positif dan dirawat secara intensif. Sementara total yang suspek adalah 770 orang.

Ia menyarankan warga yang datang dari luar negeri jangan diizinkan pulang ke Sumbawa sebelum benar-benar bebas COVID-19 dari hasil swab, hal itu untuk meminimalisir penyebaran virus tersebut.

Sementara itu, Direktur Science Tecno Park kabupaten Sumbawa dr Arif mengungkapkan bahwa laboratorium Tecno Park sampai saat ini rata-rata memeriksa 50 orang per hari dan kemampuan maksimal bisa mencapai 100 orang.

“Saya sangat apresiaasi dari pemda kabupaten Sumbawa ini yang dengan semangat melakukan tes swab secara besar-besaran untuk meminimalisir penyebaran virus,” katanya.

Science Tecno Park menerapkan sistem full tes yang memiliki kelebihan dalam segi waktu dan jumlah orang yang diperiksa lebih banyak serta biaya nya dengan rapit tes sebesar Rp300.000 per orang.