NTB menyiapkan desa tangguh bencana di lingkar KEK Mandalika

id Pemprov NTB,Desa Tangguh Bencana,KEK Mandalika

NTB menyiapkan desa tangguh bencana di lingkar KEK Mandalika

Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi (kiri lima), mengukuhkan pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) NTB masa bakti 2020-2025 di Mataram, Selasa (20/10/2020). ANTARA/Awaludin

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama para pihak terkait menyiapkan desa tangguh bencana di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika untuk mendorong terwujudnya ketangguhan dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, I G Bagus Sugiartha, di Mataram, Selasa, mengatakan pihaknya sudah melakukan pembentukan desa tangguh bencana di lingkar KEK Mandalika, namun masih ada empat desa yang akan diselesaikan pada tahun ini.

"Dari empat desa itu, dua dibentuk oleh pemerintah dan dua lagi dibantu oleh Konsorsium untuk Studi dan Pengembangan Partisipasi (Konsepsi) NTB," kata Sugiartha usai pembukaan rapat koordinasi tentang pengurangan risiko bencana (PRB) NTB.

Ia mengatakan pembentukan desa tangguh bencana akan selesai sebelum agenda MotoGP pada 2021, sehingga desa tangguh bencana di lingkar KEK Mandalika sudah siap.

Saat ini, lanjut Sugiartha, sudah terbentuk sebanyak 142 desa tangguh bencana atau 12 persen dari jumlah desa di NTB, di mana pemerintah menangani sebanyak 56 desa dan dari lembaga nonpemerintah (NGO) sebanyak 86 desa.

"Kami targetkan seluruh desa akan dibentuk menjadi desa tangguh bencana, namun bertahap dan ada skala prioritas sesuai dengan potensi kerawanan bencana," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah NTB, H Lalu Gita Ariadi, mengatakan PT Indonesia Tourist Development Corporation (ITDC) selaku Badan Usaha Milik Negara yang mengelola KEK Mandalika sudah menyiapkan sistem peringatan dini mana kala bencana terjadi. Termasuk menyiapkan posko Balawista yang menangani kecelakaan di laut.

Pemerintah Provinsi NTB juga terus menyosialisasikan mentalitas tangguh bencana kepada masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang secara pemetaan sudah ada potensi bencana, termasuk di selatan Lombok.

"Sampai dengan bencana yang tidak terduga seperti tsunami, ITDC sudah lakukan persiapan sistem peringatan dini," katanya.

Direktur Konsepsi NTB, Dr Mohammad Taqiuddin, mengatakan pihaknya ingin berkontribusi terhadap upaya pembentukan desa tangguh bencana yang menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Ia menyebutkan sebanyak empat desa sudah ditangani oleh Konsepsi NTB pada 2020, yakni Desa Akar-Akar di Kabupaten Lombok Utara, Desa Obel-Obel di Kabupaten Lombok Timur, Desa Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah, dan Desa Gelangsar di Kabupaten Lombok Barat.

Kemudian pada 2021, dengan dukungan dari Caritas Germany, Konsepsi NTB akan bekerja di 10 desa.

"Di antara 10 desa itu, ada dua desa yang dihajatkan untuk membantu pemerintah provinsi terkait dengan kesiapsiagaan masyarakat di sekitar KEK Mandalika," ucap Taqiuddin.

Ketua Forum PRB NTB, Rahmat Sabani, juga menegaskan bahwa pihaknya ingin berkontribusi dalam menyiapkan desa-desa tangguh bencana di lingkar KEK Mandalika, baik di zona inti, zona penyangga dan zona terluar.

"Itu salah satu target besar Forum PRB NTB pada 2021. Jadi sebelum MotoGP digelar, sistem peringatan dini sudah siap dan jalur evakuasi juga harus siap. Begitu juga dengan rencana kontijensi bencana hidrometeorologi," katanya.