PEMERINTAH HIMBAU PELAYARAN TINGKATKAN KARGO KE ASEAN

id



         Jakarta,  (ANTARA) - Pemerintah menghimbau agar perusahaan pelayaran nasional dapat meningkatkan pengiriman kargo antarwilayah di negara ASEAN.

        "Ini antara lain yang tertuang dalam visi para pemimpin Asean dalam membangun komunitas negara Asean pada 2015," kata Menteri Perhubungan Freddy Numberi menjawab pers usai menghadiri The 36th Annual General Meeting of the Federation of ASEAN Shipowners' Association (FASA) di Jakarta (10/12).

        Dikatakannya, pentingnya peningkatkan pengiriman kargo antar wilayah di Asean karena akan memberikan kontribusi terhadap pembangungan perdagangan antara negara ASEAN.

        "Dan saat ini telah disusun 'master plan' konektifitas untuk negara-negara Asean, salah satunya peningkatan pengiriman kargo di wilayah Asean," katanya.

        Ia menjelaskan, visi para pemimpin Asean dalam membangun Komunitas Asean pada 2015 membutuhkan konektivitas antarnegara ASEAN yang berkontribusi terhadap pergerakan orang, barang, pelayanan, dan modal.

        "Oleh karena itulah, peningkatan konektivitas Asean sangat penting untuk terciptanya komunitas ASEAN," jelas Freddy.

        Menhub juga menyebut, master plan ini, sebagai rencana aksi untuk segera diimplementasikan pada periode 2011-2015 dalam menghubungkan Asean melalui peningkatan pembangunan infrastruktur fisik (konektivitas fisik), peningkatan institusi yang efektif, serta peningkatan mekanisme dan proses (konektivitas kelembagaan).

        Untuk konektivitas fisik dalam transportasi laut, ASEAN telah merancang 47 pelabuhan sebagai pelabuhan utama dalam jaringan transportasi ASEAN termasuk 14 pelabuhan di Indonesia.

        Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan The 36th Annual General Meeting of the Federation of ASEAN Shipowners' Association. Pertemuan ini diikuti oleh sekitar 60 anggota FASA dari perusahaan pemilik kapal dari Indonesia, Malaysia, Mianmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

        Sedangkan asosiasi dari Brunei Darussalam bertindak sebagai pengamat.

        Wakil Ketua Penyelenggara FASA L Sudjatmiko mengungkapkan sebenarnya kapal nasioanal sudah banyak yang melakukan pelayaran muatan ekspor, tidak hanya ke ASEAN namun juga negara lainnya.

        "Jumlah barang yang diekspor dari pelayaran kapal tanah air mencapai 550 juta ton pertahun nya, jumlah tersebut termasuk hasil tambang dan non migas," ujar Sudjatmiko.

        Dari total muatan yang diangkat perusahaan pelayaran 550 juta ton, sekitar 10 persen menggunakan kapal nasional.

        Untuk peningkatan muatan kargo di wilayah ASEAN, dirinya menyerahkan hal tersebut kepada pembeli (buyer). (*)