Wagub NTB meminta santri berperan aktif sosialisasikan bahaya narkoba

id NTB,Narkoba,Santri,Sosialisasi Bahaya Narkoba

Wagub NTB meminta santri berperan aktif sosialisasikan bahaya narkoba

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj Sitti Rohmi Djalilah (kanan) pada acara Pelantikan dan Pembekalan Kader PD IPNW se-NTB yang diselenggarakan oleh PW IPNW NTB dengan mengambil tema "Peran dan Strategi Satri dalam Mencegah Narkoba di NTB" di Narmada, Lombok Barat, Minggu (20/12/2020). (ANTARA/Nur Imansyah).

Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah meminta para santri di berbagai pondok pesantren di daerah itu berperan aktif menyosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat.

"Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya, hal tersebut dapat merusak kehidupan kita, masa depan agama maupun masa depan bangsa. Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama bahu-membahu untuk hidup sehat tanpa narkoba," ujarnya di Lombok Barat, Minggu.

Ia mengatakan hal itu dalam acara Pelantikan dan Pembekalan Kader PD IPNW se-NTB yang diselenggarakan oleh PW IPNW NTB yang mengambil tema "Peran dan Strategi Satri dalam Mencegah Narkoba di NTB" di Narmada, Lombok Barat.

Ia mengatakan kepada seluruh santri Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan (IPW) bahwa penyalahgunaan narkoba sebagai bahaya dan merusak masa depan umat beragama dan bangsa.

Ia mengingatkan para santri untuk memanfaatkan waktu dengan baik dan bermanfaat sehingga tidak terjerumus dalam tindakan penyalahgunaan narkoba.

"Manfaatkan waktu kita untuk menyelesaikan tugas, untuk hal-hal yang positif dan produktif agar kita tidak terjerumus kepada penyalahgunaan narkoba ini," ucapnya.

Rohmi juga mengingatkan semua santri terkait dengan pandemi COVID-19 yang sedang dihadapi masyarakat

Ia meminta mereka menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan COVID-19.

"Tidak henti-hentinya saya mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya santri, untuk tetap gunakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan untuk mencegah penularan COVID-19," katanya.