Jakarta (ANTARA) - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) mengatakan tidak ada cuaca ekstrem saat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu.
"Tampak berawan, tetapi tidak ada indikasi kondisi ekstrem," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin kepada ANTARA, Jakarta, Selasa.
Berdasarkan pantuan Sadewa (Satellite-based Disaster Early Warning System) Lapan, tidak ada kondisi awan atau hujan ekstrem di titik kejadian.
Perkiraan kondisi atmosfer dari aplikasi Sadewa Lapan menggunakan Satelit Himawari-8 9 (awan tumbuh) dan model WRF (angin dan hujan) menunjukkan di sekitar titik kejadian tidak ada kondisi atmosfer ekstrem.
Thomas mengatakan walau ada proses pembentukan sistem konveksi di sekitar titik kejadian, tetapi tidak ada indikasi kondisi ekstrem.
"Dinamika atmosfer ini mempengaruhi pesawat yang melintas, tetapi belum tentu menjadi penyebab jatuhnya pesawat," ujarnya.
Analisis dinamika atmosfer menunjukkan sistem konveksi skala meso telah terbentuk di atas Lampung dan Laut Jawa di sekitarnya sejak pukul 11.00 WIB pada 9 Januari 2021. Sistem itu kemudian pecah dan berpropagasi ke selatan, yang berasosiasi dengan pertumbuhan sistem konveksi skala meso lain di atas Jawa bagian barat selama rentang waktu 13.00-15.00 WIB.
Pada 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak mengalami hilang kontak di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Pesawat itu membawa 50 penumpang dan 12 awak kabin.*
Berita Terkait
Tim DVI mengidentifikasi jenazah pilot dan dua penumpang Sriwijaya Air
Jumat, 29 Januari 2021 20:19
Keluarga korban kecelakaan Sriwijaya Air tabur bunga di Kepulauan Seribu
Jumat, 22 Januari 2021 11:20
SAR gabungan mengumpulkan 14 kantong jenazah korban SJ-182 hari ke-11
Selasa, 19 Januari 2021 21:33
RS Polri menerima 310 kantong jenazah korban kecelakaan Sriwijaya Air
Selasa, 19 Januari 2021 11:00
Satgas SAR TNI AL menemukan 3 kantong serpihan badan pesawat SJ-182
Minggu, 17 Januari 2021 22:08
Sepekan, Sriwijaya SJ-182 jatuh sampai banjir di Kalimantan Selatan
Minggu, 17 Januari 2021 8:25
Celana jeans dan 16 bagian jasad korban Sriwijaya Air ditemukan
Sabtu, 16 Januari 2021 14:04
Tim SAR mengerahkan 62 kapal hari kedelapan pencarian SJ-182
Sabtu, 16 Januari 2021 10:45