Yangon (ANTARA) - Ribuan warga menyelamatkan diri dari pinggiran kawasan industri ibu kota Myanmar pada Selasa (16/3) di tengah kekhawatiran pertumpahan darah yang semakin parah setelah puluhan demonstran tewas di daerah tersebut dan junta menerapkan status darurat militer, lapor media setempat.
Pasukan keamanan masih bertahan di zona industrial Hlaing Tharyar di Yangon, di mana lebih dari 40 orang tewas pada Minggu (14/3) dan sejumlah pabrik dibakar, seperti yang diungkapkan warga.
Akan tetapi pemutusan jaringan internet pasca aksi kekerasan dan berdampak pada semua wilayah - di mana hanya segelintir orang yang mempunyai akses internet - membuat informasi sulit diverifikasi.
"Di sini seperti zona perang, mereka lepaskan tembakan di mana-mana," kata demonstran buruh di daerah tersebut kepada Reuters, menambahkan bahwa sebagian besar warga sangat ketakutan untuk keluar.
Banyak warga Hlaing Tharyar, pinggiran kota miskin yang banyak dihuni oleh para migran dan buruh pabrik, pada Selasa menyelamatkan diri. Mereka pergi membawa barang berharga miliknya dengan menggunakan sepeda motor dan bajaj setelah militer memberlakukan status darurat di daerah tersebut dan di lima kota lainnya di Yangon menyusul aksi kekerasan selama akhir pekan, lapor Frontier Myanmar.
Dua dokter mengatakan kepada Reuters bahwa masih terdapat korban luka yang membutuhkan perhatian medis di daerah tersebut, tetapi militer menutup akses pintu masuk dan keluar.
"Junta militer memblokir semua akses pintu masuk dan keluar," ungkap salah satu dokter.
Ketua kelompok HAM Fortify Rights, Matthew Smith, menuliskan di Twitter, "Kami diberitahu tentang kemungkinan puluhan orang lainnya tewas di #HlaingTharYar saat ini. Kendaraan darurat tidak bisa masuk ke area tersebut karena jalan ditutup."
Sejauh ini lebih dari 180 demonstran tewas saat pasukan keamanan berupaya menghancurkan penentang jenderal-jenderal, yang menggulingkan Aung San Suu Kyi beserta kabinetnya melalui kudeta militer 1 Februari.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Junta Myanmar labeli Pemerintah Persatuan Nasional sebagai teroris
Minggu, 9 Mei 2021 1:22
Pasukan Myanmar lepaskan tembakan ke demonstran, lima tewas
Minggu, 2 Mei 2021 19:38
Otoritas Myanmar menangkap wartawan Jepang
Senin, 19 April 2021 13:44
Militer Myanmar menembaki pengunjuk rasa, 13 orang tewas
Kamis, 8 April 2021 7:05
Korban tewas dalam unjuk rasa Myanmar melampaui 500 jiwa
Selasa, 30 Maret 2021 13:22
Demonstrasi terus berlanjut, 96 WNI putuskan meninggalkan Myanmar
Kamis, 25 Maret 2021 9:04
Pelobi akan dibayar untuk wakili junta 'jelaskan' kudeta Myanmar
Rabu, 10 Maret 2021 12:42
AS menjatuhkan sanksi pada dua jenderal Myanmar pascakudeta
Selasa, 23 Februari 2021 12:02