Mataram (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) meluncurkan program Langit Biru di Kota Mataram ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat program yang mengajak masyarakat lebih menggunakan bahan bakar rendah emisi untuk mengurangi polusi sehingga tercipta lingkungan yang sehat.
Peluncuran program tersebut dilakukan oleh Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman, dan Sales Area Manager Retail wilayah NTB Mahfud Nadyo, di SPBU 54.832.08 Jalan Dr Soedjono Lingkar Selatan, Kota Mataram, Sabtu.
Sales Area Manager Retail wilayah NTB Mahfud Nadyo menjelaskan melalui program Langit Biru, Pertamina memberikan edukasi bagi konsumen di wilayah Mataram untuk merasakan pengalaman menggunakan produk bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan yang lebih tinggi seperti pertalite guna mendukung kelestarian lingkungan dan kesehatan udara.
"Melalui program Langit Biru, Pertamina Marketing Region Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memberikan harga khusus pertalite setara dengan harga premium untuk konsumen di Kota Mataram," katanya.
Harga pertalite turun menjadi Rp6.450 per liter untuk kendaraan bermotor roda dua, roda tiga, angkot plat kuning, dan taksi plat kuning yang diikuti oleh sembilan SPBU mulai 27 Maret sampai dengan 27 Mei 2021.
Mahfud mengatakan BBM dengan kandungan oktan (research octane number/RON) lebih tinggi lebih ramah lingkungan karena lebih rendah emisi. Selain itu, BBM dengan oktan lebih tinggi membuat pembakaran di ruang mesin lebih sempurna sehingga pemakaian bahan bakar menjadi lebih irit.
Mataram sendiri, kata dia, seperti yang diketahui merupakan salah satu destinasi wisata favorit di dunia baik untuk turis domestik maupun mancanegara.
Untuk itu, perlu peran berbagai pihak untuk mendukung Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kota Mataram, dengan bekerja sama untuk menjaga lingkungan dan kelestarian alam di Pulau Lombok.
"Dengan adanya program tersebut, diharapkan dapat mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan agar mau beralih ke bahan bakar yang lebih baik, rendah emisi sehingga tercipta pengurangan polusi udara dan lingkungan yang sehat," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mahfud bersama Wakil Walikota Mataram juga menyapa pelanggan di SPBU sekaligus mengingatkan kepada pelanggan untuk melakukan transaksi secara nontunai di masa pandemi COVID-19 dengan cara menggunakan kartu debit, kartu kredit, maupun aplikasi melalui telepon genggam (HP).
"Akan lebih baik bagi pelanggan jika dapat memanfaatkan juga aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan keuntungan hemat Rp300 liter untuk pembelian bahan bakar khusus seperti pertamax, pertamax turbo, dexlite, dan pertamina dex di seluruh SPBU Pertamina dengan transaksi nontunai menggunakan aplikasi MyPertamina," ucap Mahfud.
Khusus di Kota Mataram, Pertamina mencatat kenaikan konsumsi BBM perta-series (pertalite, pertamax dan pertamax turbo) sebesar 16 persen pada Maret 2021, dibanding dengan bulan sebelumnya.
Pada Maret 2021, penyaluran BBM pertaseries di Mataram, rata-rata sebanyak 295 kilo liter (KL) per hari, naik dari sebelumnya sebesar 255 KL per hari. Sedangkan untuk konsumsi premium di SPBU Kota Mataram, stabil di angka 122 KL per hari, selama dua bulan terakhir.
Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman mengapresiasi Pertamina atas dukungannya dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui program Langit Biru.
"Program tersebut memiliki dampak turunan yang positif dan sangat banyak bagi kesehatan masyarakat. Mari kita dukung upaya baik ini, agar kualitas udara di Kota Mataram dapat selalu terjaga dengan pilihan penggunaan BBM yang berkualitas," katanya.
Berita Terkait
Pertamina meningkatkan kapasitas pembangkit panas bumi
Kamis, 14 November 2024 5:34
PHE ONWJ kenalkan energi baru terbarukan
Rabu, 6 November 2024 5:50
Profil Dirut Pertamina Simon Aloysius dan Komisaris Utama Pertamina M Iriawan
Selasa, 5 November 2024 6:31
Berikut daftar susunan Komisaris dan Direksi Pertamina yang baru
Senin, 4 November 2024 12:27
Pertamina menambah jumlah lembaga penyalur BBM Satu Harga di Sumbawa
Rabu, 30 Oktober 2024 21:15
Termasuk Sumbawa, 40 titik BBM Satu Harga telah diselesaikan Pertamina Patra Niaga
Rabu, 30 Oktober 2024 19:38
Kejati tahan panitera PN Jakarta Timur dalam kasus eksekusi tanah milik Pertamina
Rabu, 30 Oktober 2024 18:17
Pemerhati energi: Pasar avtur di Indonesia dinilai tidak di monopoli
Kamis, 3 Oktober 2024 19:27