Pemkot Mataram segera membangun titik kumpul area terdampak gempa masif

id gempa,titik,kumpul

Pemkot Mataram segera membangun titik kumpul area terdampak gempa masif

Dokumen: Pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban gempa tahun 2018 di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/HO)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera membebaskan lahan untuk pembangunan titik kumpul pada kawasan terdampak gempa bumi masif tahun 2018, yakni di Lingkungan Pengempel Indah, Gontoran dan Tegal di Kecamatan Sandubaya.

"Titik kumpul akan kita bangun di Lingkungan Pengempel Indah, dengan luas lahan sekitar 18 are. Titik kumpul ini dinilai urgen untuk mengurangi risiko bencana, terutama gempa bumi sehingga menjadi pusat evakuasi warga," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan usai bertemu dengan perwakilan pemilik lahan yang akan dibebaskan menjadi titik kumpul dan meminta komitmen pemilik bahwa lahannya siap dilepas untuk kepentingan umum.

"Untuk proses pembebasan lahan ini, Insya Allah tidak terlalu sulit karena dimiliki oleh 8 orang tapi masih dalam satu sertifikat atau sertifikat CS," katanya.

Menurutnya, kepastian pembebasan lahan titik kumpul tersebut saat ini ditunggu oleh Kementerian PUPR Dirjen Cipta Karya, sebagai acuan penetapan jadwal lelang dengan total anggaran Rp27 miliar dan dijadwal mulai pada Juli 2021.

Dana sebesar Rp27 miliar tersebut terbagi menjadi dua kegiatan yakni untuk penataan kawasan lingkungan terdampak gempa dan untuk pembukaan akses Jalan Tegal-Gontoran serta pembangunan tiga jembatan penghubung.

Dikatakan, penataan kawasan lingkungan terdampak gempa bumi itu dilakukan karena akibat gempa bumi 2018, sejumlah infrastruktur di kawasan tersebut mengalami kerusakan.

Infrastruktur yang rusak antara lain jalan, drainase, instalasi pengelolaan air limbah milik masyarakat, dan jamban. Jalan-jalan yang dulunya sudah di pasang paving blok sekarang kondisinya rusak berat, jadi itu yang akan diperbaiki termasuk sanitasinya.

"Kegiatan itu sekaligus untuk membangun titik kumpul dan balai pertemuan," katanya.

Sementara untuk kegiatan pembukaan akses Jalan Tegal-Gontoran dengan anggaran direncanakan akan dibuka sepanjang 600 meter dengan lebar 15 meter.

Jalan tersebut akan dibangun hotmix dan dilengkapi tiga jembatan penghubung yang dapat dilalui kendaraan roda empat, sehingga bisa memudahkan akses masyarakat di dua wilayah tersebut.

"Pembukaan Jalan Tegal-Gontoran ini, menjadi jalan ekonomi karena memudahkan akses masyarakat khususnya ke Pasar Mandalika. Jadi mereka tidak muter lagi dari jalan utama yang relatif rawan dan padat lalu lintas," katanya.