Pemancing tewas tenggelam di Bendungan Dam Pandanduri Lotim

id Pemancing

Pemancing tewas tenggelam di Bendungan Dam Pandanduri Lotim

Korban

Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Dedi Irawan (30) warga Terara kecamatan Terara Lombok Timur, ditemukan tewas tenggelam, saat memancing ikan bersama dua orang temannya menggunakan perahu di Dam Pandandure, Minggu (30/5) sekitar pukul 20.00 Wita.

Ketika sedang asyik memancing, tiba-tiba perahu yang mereka gunakan terbalik dan korban tak terlihat muncul di permukaan.

Melihat korban tak terlihat langsung menepi dan meminta bantuan warga untuk mencari korban dan kasus tenggelam itu angsung dilaporkan ke Polsek Terara. Kasusnya kini dalam penyelidikan aparat kepolisian.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Senin, sebelum kejadian, korban datang bertiga ke Dam Pandandure untuk memancing dengan meminjam perahu milik warga.

Tak kurang dari 30 menit di atas perahu, saat berada di tengah bendungan, tiba-tiba perahu yang digunakan terbalik dan ketiganya terjatuh ke air bendungan.

Karena malam hari, ketiganya berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Mereka berenang menuju ke tepian bendungan, namun nasib lain menimpa korban. Lantaran tak bisa berenang, korban tenggelam.

Kedua kawan korban yang selamat, sesampai di tepi, tak melihat korban, berusaha mencari, tak ketemu langsung meminta bantuan warga sekitar untuk mencari korban.

Dalam pencarian warga menemukan korban sudah tak bernyawa, dan langsung dievakuasi ke pinggir bendungan. Setelah petugas kepolisian datang, langsung membawa korban ke puskesmas menggunakan mobil ambulans untuk dilakukan visum.

 Hasil visum dokter puskesmas, korban meninggal dunia akibat kehabisan oksigen saat tenggelam dan tidak ditemukan bekas-bekas tanda kekerasan.

Kapolsek Terara melalui Kasubag Humas Polres Lotim, Iptu L Jaharudin saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kasus kecelakaan perahu terbalik di kawasan bendungan dam Pandandure sehingga menyebabkan satu orang warga meninggal dunia dan dua orang lainnya selamat.

"Kita telah terima laporan dan kasusnya sudah ditangani guna proses penyelidikan lebih lanjut," ucap Jaharudin.