Kabul (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) akan terus melakukan serangan udara untuk membantu pasukan Afghanistan menghadapi serangan gerilyawan Taliban, kata seorang komandan regional AS pada Minggu (25/7).
Taliban telah meningkatkan serangannya dalam beberapa pekan terakhir, merebut distrik-distrik pedesaan dan ibu kota-ibu kota provinsi di sekitarnya.
Rentetan serangan itu berlangsung setelah Presiden AS Joe Biden pada April mengatakan akan menarik pasukan AS dari Afghanistan hingga September yang mengakhiri 20 tahun kehadiran militer asing di negara itu.
"Amerika Serikat telah meningkatkan serangan udara untuk membantu pasukan Afghanistan dalam beberapa hari terakhir dan kami siap melanjutkannya selama beberapa pekan ke depan jika Taliban terus melakukan serangan," kata jenderal marinir Kenneth "Frank" McKenzie dalam konferensi pers di Kabul.
McKenzie, pemimpin Komando Pusat AS yang mengendalikan pasukan AS di kawasan yang mencakup Afghanistan, menolak mengatakan apakah pasukan AS akan melanjutkan serangan udara setelah misi militer mereka berakhir pada 31 Agustus.
"Pemerintah Afghanistan menghadapi ujian keras dalam beberapa hari ke depan... Taliban berusaha menciptakan keniscayaan terhadap serangan mereka," kata dia.
Namun, dia menambahkan bahwa kemenangan Taliban bukan tak bisa dihindari dan sebuah solusi politik tetap menjadi kemungkinan.
Pemerintah Afghanistan dan perunding Taliban telah bertemu di Doha, Qatar, dalam beberapa pekan terakhir, meski para diplomat mengatakan hanya ada sedikit tanda-tanda proses substantif sejak pembicaraan perdamaian mulai digelar pada September lalu.
Kalah dalam penguasaan wilayah, militer Afghanistan merombak strategi perangnya melawan Taliban dengan memusatkan pasukan di sekitar daerah paling kritis seperti Kabul, kota-kota lain, penyeberangan perbatasan, dan infrastruktur vital, kata pejabat Afghanistan dan AS.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada Sabtu (24/7) bahwa tugas utama pasukan Afghanistan adalah untuk memastikan mereka mampu memperlambat momentum Taliban sebelum mencoba merebut kembali wilayah yang jatuh.
McKenzie mengatakan kemungkinan akan ada peningkatan kekerasan setelah jeda hari raya Islam pekan ini. Dia juga mengatakan Taliban dapat mengalihkan fokusnya ke pusat-pusat kota yang padat penduduk.
"Mereka harus berurusan dengan kota-kota itu jika ingin mencoba dan merebut kembali kekuasaan," kata dia. "Saya tidak berpikir itu kesimpulan yang pasti bahwa mereka mampu menaklukkan kota-kota ini."
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Jubir Kemenlu China anggap wajar terima Dubes Afghanistan yang ditunjuk Taliban
Kamis, 1 Februari 2024 5:28
PBB sebut seperempat umat manusia tinggal di daerah konflik
Rabu, 8 Maret 2023 17:25
Menlu paparkan urgensi forum pendidikan bagi perempuan
Jumat, 9 Desember 2022 5:18
Taki Ehsoni pengungsi Afghanistan yang belajar di The Learning Farm
Selasa, 31 Mei 2022 14:03
Taliban melarang budi daya opium di Afghanistan
Minggu, 3 April 2022 21:04
Taliban merilis aturan media, larang aktris main sinetron
Rabu, 24 November 2021 11:37
EU: Perilaku pemerintah Taliban "tidak menggembirakan"
Senin, 4 Oktober 2021 7:13
Penembakan di Afghanistan menewaskan tiga orang, termasuk wartawan
Minggu, 3 Oktober 2021 19:11