Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan bantuan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk korban bencana di Afganistan menggunakan pesawat kargo barang.
"Bantuan tersebut terdiri atas 10 paket meliputi kebutuhan pokok dan peralatan medis seperti obat-obatan bila dinominalkan senilai Rp17,5 miliar," kata Kepala BNPB Suharyanto, saat ditemui usai mendampingi Presiden Joko Widodo melepas pengiriman bantuan untuk korban bencana tanah longsor Papua Nugini di Base Ops SUMA 1 Landasan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu petang.
Meski pengiriman dilakukan di saat yang sama, yakni Rabu malam pukul 00:00 WIB tetapi skema pengiriman bantuan untuk Afganistan berbeda dengan Papua Nugini. Suharyanto menjelaskan paket bantuan untuk korban bencana Afganistan itu dikirimkan dengan pesawat kargo tidak secara langsung oleh delegasi dari Pemerintah Indonesia tetapi melalui bantuan Palang Merah Internasional (IRFC) yang ada di negara tersebut.
Sementara, bantuan serupa sebanyak 14 paket senilai Rp18 miliar untuk korban bencana di Papua Nugini dikirimkan secara langsung oleh delegasi Pemerintah Indonesia yang dalam hal ini dipimpin oleh Kepala BNPB, dan akan diterima oleh Menteri Luar Negeri Papua Nugini di Ibu Kota Port Moresby pada Selasa (9/7) pagi.
Baca juga: Indonesia sends aid to landslide victims in Papua New Guinea
Baca juga: Indonesia-Korsel jajaki kerja sama penanggulangan bencana
"Beda itu karena sementara di Afganistan yang berkuasa adalah Taliban, dan Taliban belum diakui secara internasional maka tidak ada penyerahan secara goverment to goverment tapi melalui Palang Merah Internasional yang ada di Afgasnistan," ujarnya.
Terlepas dari situ, Suharyanto menegaskan bahwa pengiriman bantuan itu membuktikan komitmen Pemerintah Republik Indonesia dalam mendukung atau membantu warga dari negara yang sedang dalam keadaan darurat seperti bencana kemanusiaan berupa konflik, ataupun bencana alam sehingga kondisinya menjadi lebih baik.