Damkartan tangkap 50 ekor ular di Lombok Tengah hingga 2025

id Lombok Tengah ,NTB,2025,ular,Damkartan

Damkartan tangkap 50 ekor ular di Lombok Tengah  hingga 2025

Kondisi semak-semak yang bisa mengundang kedatangan ular di Lombok Tengah, Provinsi NTB, Jumat (22/08/2025). ANTARA/Akhyar Rosidi.

Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pemadam dan Penyelamatan (Damkartan) Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat telah mengevakuasi atau menangkap 50 ekor ular berbagai jenis di rumah warga selama semester pertama 2025.

"Total ular yang telah di evakuasi selama Januari-Juli 2025 sekitar 50 ekor," kata Kepala Dinas Damkartan Kabupaten Lombok Tengah Supardan di Lombok Tengah, Jumat.

Ia mengatakan jenis ular yang ditangkap tersebut mulai dari ular jenis piton, sanca dan jenis ular liar lainnya yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat.

Ular-ular tersebut ditangkap, karena masuk ke rumah warga, sehingga dilakukan evakuasi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Ular yang ditangkap itu cukup banyak, terutama saat musim hujan. Pada Juli saja sekitar 6 ekor yang dievakuasi," katanya.

Baca juga: Waspadai ular piton jelang musim hujan di Lombok Tengah

Ia mengatakan ular yang ditangkap petugas tersebut langsung diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk dilepaskan di habitatnya.

"Ular itu telah dilepaskan ke habitatnya," katanya.

Ia mengatakan selain melakukan evakuasi terhadap ular, petugas juga melakukan evakuasi terhadap hewan lainnya seperti kucing, tawon dan hewan liar lainnya.

"Hanya evakuasi kera yang belum bisa dilakukan, karena keterbatasan peralatan. Kalau hewan liar lainnya petugas telah bisa melakukan evakuasi," katanya.

Baca juga: Ular piton ukuran besar "nyelonong" Ke rumah warga Praya Lombok Tengah

Ia mengatakan petugas Damkartan tetap berkomitmen untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat, sehingga diharapkan warga bisa melaporkan jika membutuhkan bantuan dalam hal penyelamatan hewan liar.

"Kami tetap siaga memberikan pertolongan kepada masyarakat," katanya.

Ia mengatakan pada musim kemarau ini pihaknya juga mulai siaga kebakaran hutan dengan membentuk beberapa pos pelayanan di wilayah rentan terjadinya kebakaran.

"Kami imbau warga untuk tidak membakar lahan maupun sampah sembarangan pada musim kemarau ini," katanya.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.