BUMD NTB kirimkan 220 ton jagung ke Miwon Indonesia

id NTB,BUMD GNE,PT GNE,Jagung,Lombok

BUMD NTB kirimkan 220 ton jagung ke Miwon Indonesia

Pengiriman jagung rendah aflatoksin ke PT Miwon Indonesia yang dilakukan BUMD PT GNE bekerjasama dengan PT DNA di Kabupaten Lombok Timur, NTB, Senin (2/8/2021). ANTARA/HO-PT GNE.

Mataram (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, PT Gerbang NTB Emas (GNE) mengirim 220 ton jagung rendah aflatoksin ke PT Miwon Indonesia.

"Alhamdulillah, awal bulan ini membawa berkah dengan pengiriman tahap ke dua pemenuhan jagung rendah aflatoksin ke PT Miwon Indonesia," kata Direktur Utama PT GNE Syamsul Hadi dalam keterangan tertulis di terima wartawan di Mataram, Senin.

PT GNE yang bekerjasama dengan PT DNA, dua bulan lalu tepatnya tanggal 30 Mei 2021 lebih dulu mengirim 100 ton jagung rendah aflatoksin ke PT Miwon Indonesia, sehingga total dua bulan terakhir ini sudah mengirim 220 ton dengan target yang telah diorder sebanyak 15.000 ton.

"Kita sangat bangga dengan petani yang sudah mampu dan bisa menanam jagung rendah aflatoksin karena di Indonesia baru di Lombok saja yang sukses mengembangkan komoditas jagung ini dan bisa memenuhi kebutuhan PT Miwon yang diolah jadi produk Mama Suka," ucapnya.

Menurut Hadi, pihaknya terus berikhtiar meningkatkan nilai sumber daya alam (SDA) yang dimiliki NTB seperti padi dan jagung. Dengan sebutan Provinsi NTB lumbung padi menjadi salah satu anugerah Tuhan yang perlu ditingkatkan nilai dan branding-nya sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para petani.

Karena itu, PT GNE melalui program TDC Mahadesa menyerap padi atau gabah kelompok petani melalui program TDC desa yang bekerjasama dengan Bumdes. Gabah kelompok tani kemudian digiling, di-packing dan branding kemudian dijual kembali ke masyarakat.

Sebelumnya PT Miwon mengimpor dari Brazil, Uruguay, dan negara lainnya dan saat ini PT GNE bisa memenuhi kebutuhan PT Miwon dan menjadikan jagung Lombok sebagai unggulan bahkan prioritas.

"PT GNE terus mencari partner-partner yang bisa dan mampu membantu menyerap jagung rendah aflotaksin yang kita miliki ini. Kita secara luas membuka ruang bisnis dengan siapapun yang berkomitmen membantu meningkatkan ekonomi petani jagung kita," terang Hadi.

Untuk ini, PT GNE dan PT DNA berkolaborasi, selama ini dibangun bukan hanya untuk orientasi bisnis saja  melainkan modal sosial untuk masyarakat dari pembinaan, penyediaan bibit unggul, perawatan serta modal.

"Kita fasilitasi supaya petani jagung kita mudah dalam mengakses dana melalui Bank NTB Syariah. Terimakasih Bank NTB Syariah yang mendukung penuh aktivitas bisnis ini dalam meningkatkan ekonomi di kala pendemi corona yang terus menghantui kita. Petani sejahtera rakyat makmur," katanya.

Dalam kesempatan tersebut juga, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB M Riadi sangat mengapreasiasi langkah dan kerja kongkrit PT GNE dalam meningkatkan nilai jual jagung sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani jagung yang selama ini belum terakomodir dengan baik.

"Alhamdulillah dengan adanya pengiriman ke luar daerah ini memberikan angin segar ke petani jagung di NTB," ujarnya.

Ia juga berkomitmen untuk memperluas lahan areal tanam jagung dan juga lahan pertanian untuk perkebunan sehingga kedepan bisa memenuhi pesanan perusahaan-perusahaan besar yang sudah bekerjasama dengan PT GNE dan partner PT DNA.

Sementara itu Bank NTB Syariah yang diwakili Kasri menyambut baik pengiriman jagung rendah aflatoksin. Di mana hal ini merupakan bentuk keberhasilan kerjasama pembiayaan Bank NTB Syariah terhadap mitranya.

"Semoga kedepan bisa lebih berkembang dan sukses untuk para petani jagung kita," katanya.