Tokyo (ANTARA) - Dua orang meninggal usai menerima suntikan vaksin COVID-19 dari kelompok dosis Moderna yang ditemukan tercemar dan kemudian ditangguhkan, demikian diungkapkan Kementerian Kesehatan Jepang pada Sabtu.
Menurut rilis kementerian, kedua orang itu -- sama-sama berusia 30-an tahun-- meninggal pada Agustus ini, beberapa hari setelah menerima dosis kedua vaksin Moderna.
Mereka masing-masing mendapat satu dosis di antara tiga kelompok dosis yang ditangguhkan pada Kamis (26/8).
Penyebab kematian masih dalam penyelidikan.
Jepang menghentikan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin Moderna lebih dari sepekan setelah distributor lokal Takeda Pharmaceutical mendapat laporan bahwa sejumlah ampul tercemar.
Pemerintah dan pihak Moderna mengklaim bahwa tidak ada masalah keamanan atau efikasi yang teridentifikasi dan penangguhan tersebut hanyalah merupakan langkah antisipasi.
Unsur pencemaran diyakini berupa partikel logam, menurut stasiun penyiaran Jepang NHK yang mengutip sumber kementerian terkait.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Booster kedua nakes di Mataram tunggu pengiriman stok vaksin
Kamis, 4 Agustus 2022 18:30
Indonesia menerima 1,5 juta dosis vaksin Moderna donasi dari Belanda
Kamis, 23 Desember 2021 16:37
"Booster" vaksin Moderna dikatakan efektif melawan Omicron
Selasa, 21 Desember 2021 9:52
Masyarakat umum bisa divaksin COVID-19 jenis Moderna
Senin, 30 Agustus 2021 14:42
RSUD Mataram: 40 tenaga kesehatan ditunda divaksinasi dosis ketiga
Selasa, 10 Agustus 2021 15:52
Pfizer, Moderna menaikkan harga vaksin COVID di Uni Eropa
Senin, 2 Agustus 2021 9:31
Arab Saudi izinkan wisatawan asing masuk, syarat sertifikat vaksin Pfizer, Astrazeneca, Moderna dan Johnson & Johnson
Jumat, 30 Juli 2021 10:00
Apoteker di AS ditangkap terkait dugaan sabotase vaksin COVID-19
Jumat, 1 Januari 2021 14:32