PDRB NTB TRIWULAN I MENCAPAI RP11,26 TRIILIUN

id



          Mataram, 5/5 (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat, mencatat nilai Produk Domestik Regional Bruto pada triwulan I 2011 mencapai Rp11,26 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp4,57 triliun.

         "Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan I 2011 lebih rendah 13,08 persen dibandingkan dengan triwulan IV 2010 yang mencapai Rp12,84 triliun," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Soegarenda, di Mataram, Kamis.

         Menurut dia, rendahnya PDRB NTB pada triwulan I 2011, selain karena menurunnya kuantitas produksi, juga dipengaruhi perubahan harga, dimana harga konsentrat tembaga mengalami penurunan hingga 20 persen.

         Secara umum, lanjut Soegarenda, struktur perekonomian Provinsi NTB pada triwulan I 2011 masih didominasi oleh sektor primer, yaitu sektor pertambangan dan penggalian serta sektor pertanian.    
    Hal tersebut tercermin dari nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor pertambangan dan penggalian serta sektor pertanian yang cukup besar masing-masing Rp3,34 triliun atau sekitar 29,94 persen dan Rp2,31 triliun atau sekitar 20,74 persen.

         Sektor lain yang memberikan kontribusi yang cukup besar dalam capaian PDRB Provinsi NTB adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, yaitu sebesar Rp1,67 triliun atau sebesar 14,95 persen.

         Sementara sektor sekunder pada triwulan I 2011 memberikan kontribusi paling rendah terhadap pembentukan PDRB. Sektor sekunder meliputi sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor bangunan, di mana masing-masing mempunyai kontribusi sebesar 3,72 persen, 0,49 persen dan 6,73 persen.

         "Sementara sektor tersier yang meliputi sektor jasa-jasa memiliki kontribusi sebesar 10,65 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi memiliki kontribusi sebesar 7,51 persen dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 5,26 persen," sebutnya.

         Soegarenda mengatakan, PDRB Provinsi NTB jika ditinjau dari sisi pengeluaran, perekonoian triwulan I 2011 tetap didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga yaitu mencapai Rp5,23 triliun.

         Hal tersebut secara tidak langsung memberikan indikasi jika konsumsi rumah tangga sangat besar pengaruhnya terhadap besaran PDRB Provinsi NTB dari waktu ke waktu.

         Komponen PDRB pengeluaran yang juga memberikan andil yang cukup signifikan adalah komponen ekspor. Selama triwulan I 2011, komponen ekspor mencapai Rp3,94 triliun.

         Secara umum komponen ekspor didominasi oleh produk tambang terutama tambang nonmigas, di mana tercatat lebih dari 90 persen komponen ekspor merupakan komponen bahan tambang nonmigas.

         Sementara dari komponen impor yang menjadi pengurang dalam PDRB, kata dia, pada triwulan I 2011 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan IV 2010, yaitu mencapai Rp2,40 triliun menjadi Rp2,80 triliun.

         "Peningkatan impor terjadi karena permintaan barang dan jasa yang belum bisa dipenuhi oleh produsen di NTB," kata Soegarenda.(*)