PUPR: munculnya genangan dipicu antrean air ke saluran

id pu,genangan,mataram

PUPR: munculnya genangan dipicu antrean air ke saluran

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman saat menjelaskan bahwa titik genangan yang terjadi di Mataram karena adanya antrean air ke saluran tertutup melalui kanstin trotoar. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, munculnya genangan air yang terjadi di sejumlah ruas jalan di kota itu dipicu karena adanya antrean air masuk ke saluran akibat tingginya intensitas hujan.

"Dari hasil pantauan kami pada sejumlah titik yang diklaim menjadi titik genangan, sebenarnya itu terjadi karena antrean air yang akan masuk ke saluran ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi," kata Kepala Dinas PUPR Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Kamis.

Selain itu, sambungnya, dipicu karena kondisi jalan cekung atau lebih rendah dari saluran, seperti di Jalan TGH Faisal selain memiliki daerah cekungan, lubang drainase di areal tersebut juga terbatas.

"Karenanya, kemarin kita sudah tambah lubang drainase sebagai langkah antisipasi agar air tidak masuk ke permukiman warga di Lendang Lekong," katanya.

Kondisi serupa juga terjadi di persimpangan lampu merah Jalan Airlangga, ketika terjadi hujan deras air menutupi jalan namun ketika hujan reda, tidak sampai satu jam genangan air sudah surut.

Menurutnya, antrean air yang terjadi pada titik genangan itu murni karena antrean air akibat kurangnya lubang kanstin trotoar yang menghambat air langsung masuk ke saluran atau drainase.

"Karena itu solusinya adalah menjaga lubang kanstin trotoar tetap bersih dari sampah atau tumpukan pasir dan lainnya agar bisa berfungsi dan memperbanyak lubang kanstin pada saluran tertutup," katanya.

Namun demikian, sambung Mifatahurrahman, kondisi perkotaan dengan konsep saluran tertutup seperti di kota-kota besar hampir sama, tetapi kondisi itu tidak memicu banjir sebab kapasitas saluran masih memadai.

"Di Surabaya Jawa Timur, saat kami berkunjung ternyata kondisinya sama yakni genangan yang terjadi karena antrean air masuk ke saluran tertutup," katanya lagi.