PDRB NTB TRIWULAN II RP11,23 TRIILIUN

id

          Mataram, 9/8 (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat, mencatat nilai Produk Domestik Regional Bruto pada triwulan II 2011 mencapai Rp11,23 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp4,57 triliun.          "Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II 2011 lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I 2011 yang mencapai Rp11,26 triliun," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Soegarenda, di Mataram, Selasa.          Menurut dia, rendahnya PDRB NTB pada triwulan II 2011 karena sektor pertambangan dan penggalian sebagai sektor yang paling dominan dalam pembentukan PDRB NTB mengalami penurunan laju pertumbuhan.          Secara umum, kata Soegarenda, struktur perekonomian Provinsi NTB pada triwulan II 2011 masih didominasi oleh sektor primer, yaitu sektor pertambangan dan penggalian serta sektor pertanian.         Hal tersebut tercermin dari nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor pertambangan dan penggalian serta sektor pertanian yang cukup besar masing-masing Rp2,81 triliun atau sekitar 25,09 persen dan Rp2,53 triliun atau sekitar 22,50 persen.          Sektor lain yang memberikan kontribusi yang cukup besar dalam capaian PDRB Provinsi NTB adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, yaitu sebesar Rp1,72 triliun atau sebesar 15,34 persen.          Sementara sektor sekunder pada triwulan II 2011 memberikan kontribusi paling rendah terhadap pembentukan PDRB. Sektor sekunder meliputi sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor bangunan, di mana masing-masing mempunyai kontribusi sebesar 3,83 persen, 0,50 persen dan 7,14 persen.          "Sementara sektor tersier yang meliputi sektor jasa-jasa memiliki kontribusi sebesar 12,47 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi memiliki kontribusi sebesar 7,87 persen dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 5,26 persen," katanya.          Soegarenda mengatakan, PDRB Provinsi NTB jika ditinjau dari sisi pengeluaran, perekonomian triwulan II 2011 tetap didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga yaitu mencapai Rp5,28 triliun.          Hal tersebut secara tidak langsung memberikan indikasi jika konsumsi rumah tangga sangat besar pengaruhnya terhadap besaran PDRB Provinsi NTB dari waktu ke waktu.          Komponen PDRB pengeluaran yang juga memberikan andil yang cukup signifikan adalah komponen ekspor. Selama triwulan II 2011, komponen ekspor mencapai Rp3,66 triliun.          Secara umum komponen ekspor didominasi oleh produk tambang terutama tambang nonmigas, di mana tercatat lebih dari 90 persen komponen ekspor merupakan komponen bahan tambang nonmigas.          Sementara dari komponen impor yang menjadi pengurang dalam PDRB, kata dia, pada triwulan II 2011 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan I 2010, yaitu dari Rp2,64 triliun menjadi Rp2,81 triliun.          "Peningkatan impor terjadi karena permintaan barang dan jasa yang belum bisa dipenuhi oleh produsen di NTB," kata Soegarenda. (*)