Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi bahan pokok (bapok) di wilayah itu tetap aman menjelang Lebaran 1443 Hijriah.
"Kaitan dengan ketersediaan bahan pokok, termasuk kelancaran jalur distribusi-nya pemerintah pastikan aman sampai Lebaran," kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB HL Gita Ariadi di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan ketersediaan dan kelancaran distribusi bahan pokok tidak terlepas dari dukungan infrastruktur dan transportasi yang memadai sehingga selama Ramadhan ini tidak ada kendala yang ditemukan di lapangan.
Meski tidak ada kendala, Gita berharap jelang Lebaran tidak ada gejolak harga. Terutama akibat gangguan alam dan gangguan distribusi.
"Kita pastikan daya dukung transportasi angkutan barang dan angkutan orang menjelang Lebaran setelah dua tahun tidak bisa bergerak dan terbatas akibat pandemi COVID-19 tidak ada masalah," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Fathurrahman menjamin ketersediaan dan harga kebutuhan bahan pokok selama bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah di NTB dipastikan tetap aman dan stabil.
"Dari sisi persediaan dan harga bahan pokok kita masih aman dan stabil. Kalaupun ada kenaikan harga wajar, apalagi kalau mendekati hari raya," ujarnya.
Berdasarkan data pemantauan ketersediaan dan harga bahan pangan pokok dan bahan penting lainnya di wilayah NTB sampai dengan saat ini dalam kondisi stabil, seperti komoditas beras dijual dengan harga Rp8.500 per kilogram dan ketersediaan stok mencapai 115.247,50 ton.
Kemudian daging sapi dijual dengan harga di kisaran Rp125 ribu per kilogram dengan ketersediaan stok mencapai 368,82 ton. Daging ayam ras dijual Rp40 ribu per kilogram dan ketersediaan stok 371,5 ton.
Selanjutnya harga telur ayam ras Rp22.500 seterai dengan ketersediaan sebanyak 449,821 ton. Minyak goreng curah Rp18 ribu per liter dan minyak goreng kemasan harga Rp25 ribu per liter dengan ketersediaan stok mencapai 423,23 ton. Gula pasir harga Rp14.500 per kilogram.
"Kalaupun ada kenaikan kemarin itu cabe rawit Rp55 ribu dan cabe besar. Tetapi sekarang sudah kembali turun," ujarnya.
Fathurrahman mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan kabupaten dan kota untuk menggelar pasar murah selama bulan Ramadan. Pada pertengahan bulan ini, diawali dengan Pemkot Mataram di mana selama dua minggu menggelar pasar murah di Taman Sangkareang, Kota Mataram. Termasuk, dengan melibatkan sejumlah distributor besar di wilayah itu.
"Beragam komoditas yang kita dihadirkan di pasar murah. Itu semua dilakukan guna menstabilkan harga dalam membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan," kata Fathurrahman.
Berita Terkait
Kemarin, Lombok Barat salurkan susu, nilai tukar petani hingga Pemprov NTB ajak warga lawan korupsi
Selasa, 3 Desember 2024 7:29
Nilai tukar petani di NTB naik 1,46 persen
Senin, 2 Desember 2024 22:49
Pemprov NTB ajak masyarakat lawan korupsi peringati Hakordia 2024
Senin, 2 Desember 2024 22:47
Pembahasan APBD-P NTB 2025 sesuaikan cagub terpilih
Senin, 2 Desember 2024 20:42
Pemprov NTB berharap pemangkasan perjalanan dinas ditinjau ulang
Senin, 2 Desember 2024 19:18
BPS: Tomat dan bawang merah sumbang inflasi tertinggi di NTB
Senin, 2 Desember 2024 18:23
Kantor Bahasa NTB terbitkan kamus terpadu untuk anak berkebutuhan khusus
Senin, 2 Desember 2024 18:22
Satpol PP tutup paksa ritel modern tak miliki izin di Lombok Tengah
Senin, 2 Desember 2024 18:20