Anak usia 14 bulan di Lombok Tengah tewas tenggelam di sungai

id Bocah,Lombok Tengah

Anak usia 14 bulan di Lombok Tengah tewas tenggelam di sungai

Jajaran Polres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terhadap anak usia 14 yang tewas tenggelam di sungai di dekat rumah korban di Desa Landah. 

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Jajaran Polres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terhadap anak usia 14 bulan yang tewas tenggelam di sungai di dekat rumah korban di Desa Landah. 

"Korban ditemukan dalam keadaan mengapung di sungai dekat rumahnya," kata Kapolsek Praya Timur Iptu Sayum di Praya, Minggu. 

Baca juga: Innalillahi, sopir mobiL pick up meninggal mendadak di tengah jalan Masbagik

Kejadian menyedihkan yang menimpa korban Habib Abdurrahman Putra dari Pasangan Zainal (42) dengan Baiq Sugandi saat itu sedang bersama ibunya di rumahnya dan Ayahnya berada di dapur. Selanjutnya beberapa saat kemudian Ayah korban keluar dari dapur dan menanyakan keberadaan korban kepada Ibunya, namun Ibunya menjawab bahwa korban bersama Ayahnya.

"Mendengar jawaban tersebut ayah korban langsung melakukan pencarian terhadap korban ke sekitar perkampungan namun tidak ditemukan," katanya. 

Kemudian saksi atas nama Aya alias Inaq Azira yang melewati jembatan kayu di samping rumahnya, melihat korban dalam keadaan terapung digenangan air sungai yang dalamnya kurang dari satu meter. Sehingga saksi memanggil orang tua korban untuk melakukan evakuasi serta pertolongan pertama dengan cara meniup dan menyedot mulut korban untuk membantu pernapasannya sambil dibawa ke Puskesmas Mujur untuk mendapatkan pertolongan Medis.

"Setelah tiba di Puskesma Mujur petugas melakukan pertolongan dengan memasang oksigen dan pengecekan korban," katanya. 

Setelah dilakukan pengecekan oleh petugas medis nyawa korban tidak dapat tertolong dan korban dinyatakan meninggal dunia, Selanjutnya korban dibawa kerumah duka menggunakan ambulance Puskesmas Desa Mujur

Polsek Praya Timur bersama Tim Identifikasi Polres Lombok Tengah yang mendapat informasi tersebut langsung turun melakukan olah TKP untuk menindak lanjuti kejadian tersebut serta melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

"Namun dari pihak keluarga menolak untuk dilakukan Outopsi yang dibuktikan dengan menandatangani surat pernyataan penolakan dan keluarga menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah," katanya.