Distan Mataram menambah kuota datangkan 28 ton daging beku impor

id daging,beku,sapi

Distan Mataram menambah kuota datangkan 28 ton daging beku impor

Ilustrasi: pedagang daging di Pasar Dasan Agung Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, kembali menambah kuota pemasukan daging sapi beku impor sebanyak 28 ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setelah Idul Fitri seiring dengan permintaan yang meningkat.

"Lama tidak berkegiatan, kondisi kegiatan sosial masyarakat saat ini seperti balas dendam sehingga permintaan daging masih tinggi," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan permintaan daging untuk kegiatan selamatan juga akan meningkat setelah adanya kebijakan pemerintah untuk pemberangkatan jemaah calon haji musim haji 2022.

"Tradisi kita di Lombok, sebelum berangkat jemaah calon haji akan melakukan 'roah' atau selamatan dirangkaikan dengan zikir dan doa serta makan-makan," katanya.

Saat ini, dalam kondisi normal kebutuhan daging di Kota Mataram mencapai 100 ton sampai 125 ton per bulan. Dengan ketentuan, 25 ton daging beku impor dan 100 ton daging lokal atau target 1.000 ekor sapi per bulan.

Namun, karena adanya kegiatan MotoGP, tahun baru, puasa dan Lebaran Idul Fitri dan Lebaran Ketupat, pihaknya memberikan rekomendasi tambahan kuota daging impor dua kali lipat.

"Ternyata itu masih kurang, bahkan stok daging beku di pengusaha saat ini sudah habis dan mereka minta nambah. Karena itulah, kita kasih 28 ton," katanya.

Sebelumnya, untuk kebutuhan Idul Fitri 1443 Hijriah, Distan telah mendatangkan 60 ton daging sapi beku impor secara bertahap, yakni 20 ton dan 40 ton, untuk memenuhi pasokan.

Pertimbangan penambahan pasokan itu karena kebutuhan daging untuk lebaran yang cukup panjang, termasuk untuk perayaan "Lebaran Topat" atau Ketupat yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri.

"Selain itu, stok daging impor dimaksudkan untuk menstabilkan harga saat permintaan tinggi. Termasuk kondisi saat ini, permintaan masih tinggi," katanya.

Mutawalli memaparkan harga daging beku impor memang relatif lebih murah yakni sekitar Rp90.000 per kilogram, sedangkan daging segar lokal mencapai Rp125.000 sampai Rp130.000 per kilogram.

Daging beku memiliki pangsa pasar berbeda karena untuk kebutuhan hotel, restoran dan katering. Namun ada juga dijual di pasar tradisional agar masyarakat memiliki alternatif.