Solo (ANTARA) - Indonesia segera melakukan ekspor beras ke tiga negara, yakni China, Brunei Darussalam, dan Arab Saudi seiring dengan besarnya volume stok komoditas pangan tersebut di dalam negeri.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada kunjungan kerjanya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan permintaan beras dari tiga negara tersebut cukup besar. Meski demikian, tidak seluruhnya disanggupi oleh Pemerintah RI.
Ia mengatakan dari China mengajukan permintaan impor beras sebesar 2,4 juta ton/tahun, Brunei Darussalam 100.000 ton/tahun, dan Arab Saudi sebesar 1.500 ton/tahun. Meski demikian, untuk sementara ini pemerintah hanya menyanggupi ekspor sebesar 100.000 ton/tahun karena ingin tetap mengamankan kebutuhan pangan dalam negeri.
"Bapak Presiden dari permintaan banyak negara hanya setuju 100.000 ton, tapi sebetulnya kami punya overstock di atas 7 juta ton. Kami tidak mau ekspor tapi kebobolan, harapannya tidak ada masalah," katanya.
Baca juga: Mentan menyerahkan bantuan Rp120 miliar perkuat pertanian NTB
Baca juga: Mentan panen 1.000 ekor pedet di Loteng
Berita Terkait
Mentan sebut PP Penghapusan Piutang UMKM agar petani lebih produktif
Rabu, 6 November 2024 14:42
Pemutihan utang petani wujud dukungan pemerintah ke pertanian
Rabu, 6 November 2024 6:35
Kementan berencana impor 1 juta sapi perah
Selasa, 5 November 2024 20:25
Mentan berikan pendampingan petani dan penerapan mekanisasi
Senin, 4 November 2024 7:44
Mentan mengajak dialog mitra kementerian untuk memperkuat integritas
Kamis, 31 Oktober 2024 5:01
Kementan siapkan program mendukung makan bergizi gratis
Jumat, 25 Oktober 2024 4:38
Mentan Andi Amran membidik lahan Merauke jadi laboratorium raksasa pertanian modern
Rabu, 16 Oktober 2024 4:31
Mentan salurkan bantuan benih kepada petani di Kampung Wanam
Senin, 14 Oktober 2024 5:38