Mataram, 24/11 (ANTARA) - Maskapai penerbangan Silk Air bersedia menambah frekuensi penerbangan ke Pulau Lombok mulai 2012, setelah mengetahui aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok berjalan aman dan lancar.
"Saya sempat menemui manajemen Silk Air di Singapura, dan mereka bersedia menambah frekuensi penerbangan ke Lombok," kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Badrul Munir, di Mataram, Kamis.
Selasa dan Rabu pekan lalu, Badrul bersama rombongan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, berkunjung ke Singapura, sebagai bagian dari promosi pariwisata unggulan daerah.
Badrul menyempatkan diri menemui manajemen Silk Air guna menginformasikan bahwa Bandara Internasional Lombok (BIL) yang berlokasi di Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB, telah dioperasikan sejak 1 Oktober 2011, dan sejauh ini aktivitas penerbangan dari dan ke BIL berjalan aman dan lancar.
BIL berada di areal seluas 551 hektare yang lokasinya sekitar 40 kilometer arah selatan Kota Mataram, memiliki landasan pacunya 2.750 meter x 40 meter persegi, sehingga mampu didarati pesawat Air Bus 330 dan beragam jenis Boeing 737 serta dapat menampung 10 unit pesawat.
Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang luas arealnya hanya 28.881 meter persegi. Terminal penumpang BIL seluas 21 ribu meter persegi, atau empat kali lipat lebih luas terminal Bandara Selaparang Mataram yang hanya 4.796 meter persegi.
Kapasitas tampung terminal penumpang BIL mencapai tiga juta setahun, dengan luas areal parkir 17.500 meter persegi. Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang hanya 7.334 meter persegi.
Badrul mengatakan, kunjungan promosi pariwisata di Singapura itu juga dimaksudkan untuk memperkuat poros Singapura-Lombok, sehingga manajemen Silk Air menjadi salah satu tujuan utama kunjungan tersebut.
"Setelah kami berdiskusi dengan manajemen Silk Air, mereka bersedia menambah frekuensi penerbangan ke Lombok, yang akan direalisasikan dalam dua skenario yakni penerbangan langsung Singapura-Lombok dan Singapura-Bali-Lombok," ujarnya.
Sejauh ini, kata Badrul, frekuensi penerbangan Silk Air dengan rute Singapura-Mataram yang kemudian pindah ke BIL karena Bandara Selaparang Mataram ditutup mulai 30 September 2011, hanya tiga kali seminggu.
Manajemen Silk Air merencanakan menambah frekuensi penerbangan ke Lombok, namun rutenya Singapura-Bali-Lombok, kemudian kembali ke Bali dan penerbangan ke Singapura.
"Nanti, ada lima kali penerbangan Singapura ke Lombok, yakni tiga kali penerbangan langsung Singapura-Lombok dan dua kali penerbangan Singapura-Bali-Lombok," ujarnya.
Menurut Badrul, Desember mendatang, manajemen Silk Air akan mengutus delegasi untuk berkunjung ke Lombok, guna mengkoordinasikan rencana penambahan frekuensi penerbangan itu.
"Setelah itu, baru direalisasi penambahan frekuensi penerbangan ke Lombok itu, yang kemungkinan awal 2012," ujarnya.
Silk Air merupakan anak perusahaan penerbangan terkenal Singapore Air yang bersedia terbang langsung dari Bandara Changi Singapura ke Bandara Selaparang Mataram yang kemudian pindah ke BIL, sejak tiga tahun terakhir ini.
Sejauh ini daya tampung pesawat Silk Air yang melayani rute Singapura-Mataram itu mencapai 118 orang.
Pemerintah Indonesia juga melayani "visa on arrival" untuk wisatawan yang datang dari Singapura ke Lombok. (*)