MALIK SALIM DIWACANAKAN JADI PRESDIR NEWMONT

id

     Sumbawa Barat, 4/12 (ANTARA) - Malik Salim, mantan Senior Manager External Relations PT Newmont Nusa Tenggara, mulai diwacanakan untuk menduduki jabatan Presiden Direktur Newmont Nusa Tenggara karena dinilai profesional dan tidak berlatar belakang politisi.

     "Malik Salim adalah sosok independen dan tidak punya resistensi atau daya tolak di Newmont, apalagi dia tidak bersentuhan dengan kepentingan politik," kata anggota DPRD Sumbawa Barat M Yusuf Amaula di Taliwang, Minggu.

     Ia mengatakan Malik Salim merupakan figur cocok menggantikan Presdir Newmont Nusa Tenggara yang sekarang dijabat Martiono Hadianto.

     "Saya rasa perusahaan butuh orang profesional, dan Malik Salim memiliki jam terbang tinggi, putra daerah pertama yang menduduki jabatan strategis, bahkan dia ikut membangun Newmont," katanya.

     Yusuf menambahkan, Malik Salim masih dibutuhkan Newmont dan dia tidak memiliki konflik kepentingan apa pun. Dia  bekerja mandiri dan profesional sehingga layak  dipercaya oleh otoritas pemegang saham Newmont untuk menduduki Presdir Newmont Nusa Tenggara.

     Ia memahami harapan masyarakat Sumbawa untuk mendudukkan putra terbaiknya di level manajemen tertinggi  agar kepentingan lokal bisa lebih diprioritaskan.

     "Saya juga berharap jika putra daerah tampil memimpin Newmont, perusahaan harus lebih maju dan sebisa mungkin menghilangkan konflik. Jangan sampai tokoh yang dipromosikan malah tidak paham kultur dan budaya sendiri," katanya.

     "Itu yang mebedakan Malik Salim dengan tokoh lain. Karena itu saya menyarankan sebaiknya pemegang saham Newmont mempertimbangkan tokoh lokal yang lebih independen, dikenal dan mampu merangkul semua pihak, termasuk melakukan pendekatan budaya tadi," katanya.

     Yusuf mengatakan, kinerja Malik Salim tentu diketahui banyak kalangan. Banyak persoalan lokal yang butuh diselesaikan dengan pendekatan yang lebih elegan dan  tidak monoton.

     "Apalagi DPRD sendiri dewasa ini menghadapi miskomunikasi dengan manejemen Newmont, utamanya soal tenaga kerja,  bagi hasil pajak hingga program pemberdayaan lainnya," katanya.

     Menurut dia, Newmont saat ini dihadapkan banyak persoalan, karena itu perusahaan dituntut mampu mengkomunikasikan banyak hal dengan berbagai kepentingan, baik  masyarakat, pemerintah maupun  DPRD.

     Kesultanan Sumbawa sebelumnya menyerukan kepentingan Newmont harus selaras dengan misi budaya dan menjaga marwah adat dan orang Samawa.

     Sultan Sumbawa DMA Kaharuddin IV mengemukakan, siapa pun tokoh yang nantinya menjadi Presiden Direktur PT Newmont Nusa Tenggara harus mampu menjaga marwah dan martabat "tau Samawa" atau etnis Sumbawa.

     Sultan Sumbawa ketika dihubungi terkait wacana pergantian Presdir Newmont Nusa Tenggara mengatakan, yang terpenting pejabat itu  mampu menjaga keutuhan dan kerukunan antaretnis di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). (*)