Beijing (ANTARA) - Sejumlah masjid di Guangzhou, China, Jumat, mengumumkan digelarnya shalat Idul Adha pada Minggu (10/7), sedangkan di Beijing masih tutup sebagai upaya preventif berjangkitnya kembali wabah COVID-19.
Beberapa masjid di ibu kota Provinsi Guangdong di wilayah selatan daratan Tiongkok yang menyelenggarakan shalat Id itu adalah Huaisheng, Haopan, Xiaodongying, dan Abi Waqqash.
Khusus di masjid yang juga diyakini terdapat makam sahabat sekaligus paman Nabi Muhammad SAW, Sa'ad bin Abi Waqqash, itu shalat Idul Adha akan digelar dalam dua putaran. Putaran pertama pada pukul 07.30 hingga 08.00 waktu setempat (06.30-07.00 WIB) dan putaran kedua pada 09.00-09.30.
Masjid yang lokasinya berada di tengah kota dan berseberangan dengan stasiun kereta api Guangzhou tersebut mampu menampung sekitar 10.000 anggota jamaah.
Sementara masjid-masjid yang lain di salah satu kota dagang terbesar di China itu hanya menggelar satu putaran shalat Id. Selain masjid, Asosiasi Islam Guangzhou (GIA) juga mengadakan shalat Id di beberapa tempat, seperti di Huadu dan Nansha, yang masing-masing digelar dalam dua putaran mulai pukul 07.30.
Baca juga: Presiden Jokowi berikan sapi kurban seberat 850 kg warga Maluku
Sebelum menunaikan shalat Id, para jamaah harus membuat janji melalui akun WeChat GIA mulai Jumat pukul 15.00. Jamaah diwajibkan menunjukkan hasil tes PCR negatif yang berlaku dalam 48 jam terakhir. Namun untuk lebaran Idul Adha tahun ini tidak ada kegiatan pemotongan hewan kurban demi alasan kesehatan dan keamanan jamaah, demikian GIA dikutip laman berita lokal TheWaijiao.
Sementara itu, pada tahun ini masjid-masjid di Beijing tetap tidak akan menggelar shalat Id dan kegiatan pemotongan hewan kurban seperti tahun-tahun sebelumnya. Terkait upaya pengendalian dan pencegahan pandemi saat ini, Masjid Niujie terus melaksanakan penangguhan ganda secara ketat, demikian pengumuman resmi Masjid Niujie, Beijing, yang dipantau ANTARA Beijing, Jumat.
Baca juga: Pemkot Mataram menyediakan puluhan hewan kurban rayakan Idul Adha 1443 H
Penangguhan ganda yang dimaksud tersebut adalah tidak menggelar shalat Id dan tidak mengadakan pemotongan hewan kurban. "Kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha untuk anda semua," demikian pengumuman Masjid Niujie tertanggal 6 Juli 2022 itu.
Sebelumnya Asosiasi Islam China (CIA) memastikan bahwa jatuhnya tanggal 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah akan berbeda. Umat Islam di Provinsi Qinghai akan merayakan lebaran Idul Qurban pada Sabtu (9/7). (T.M038)
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56