RS BELANDA GELAR OPERASI BIBIR SUMBING DI LOMBOK

id

    Lombok Barat (ANTARA) - Rumah Sakit Radbbound Neijmegen, Belanda, bekerja sama dengan Rotary Club, akan menggelar operasi bibir sumbing di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

     Perwakilan Rotary Club Lily, di Lombok Barat, Minggu mengatakan, sebanyak tujuh orang dokter dari Rumah Sakit Radbbound Neijmegen dan dua orang dokter dari Jakarta bersedia untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial tersebut.

     "Program bakti sosial operasi celah bibir dan langit-langit itu dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2012," ujarnya.

     Ia mengatakan, kegiatan sosial tersebut juga didukung oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tripat Gerung, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan (PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kabupaten Lombok Barat serta Yayasan Kita Peduli.

     Lily menyebutkan, sebanyak 65 balita dan dewasa dari keluarga tidak mampu sudah mendaftar untuk menjalani operasi bibir sumbing secara gratis yang akan digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tripat Gerung pada 6 Januari 2012.

     "Pendaftaran sudah dilakukan sejak beberapa pekan lalu. Dari 65 warga kurang mampu yang mendaftar, belum tentu dinyatakan layak dioperasi karena harus memenuhi beberapa kriteria," katanya.

     Menurut Lily, kegiatan sosial tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun 2006 hingga sekarang dan telah sukses mengoperasi sebanyak 252 orang di Provinsi NTB dan Papua.

     Pelaksanaan kegiatan tersebut dibantu oleh pihak lain, sehingga kegiatan dalam rangka membantu warga kurang mampu dapat terlaksana dengan baik.

     Untuk pendanaan operasi bibir sumbing gratis, kata dia, dibiayai oleh Rotary Gent Belgium. Tim dokter yang berasal dari RS Radbound Neijmegen Belanda datang dengan berbagai peralatan lengkap.

      Ia berharap setelah dilaksanakan program sosial itu akan ada kegiatan serupa di masa berikutnya. Kerja sama dengan pihak RSUD Tripat Gerung ke depan diharapkan bisa dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman (MoU), dan para dokter lokal di rumah sakit itu bisa bergabung dalam tim, sehingga ada transfer pengetahuan.

     "Kami berharap jalinan kerja sama terus berlanjut dan mengarah kepada adanya upaya regenerasi. Kami sangat mengapresiasi keterlibatan pihak rumah sakit," ujarnya.

     Direktur RSUD Tripat Gerung Drg Made Ambaryati, mengatakan, kegiatan sosial semacam itu sudah dilaksanakan sejak tahun 2007, namun karena minimnya ruang bedah, kegiatan sosial tersebut tidak bisa dilakukan setiap saat.

(*)