Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan kegiatan pemangkasan pohon sebagai langkah antisipasi pohon tumbang saat angin kencang.
"Pemangkasan yang kita lakukan ini, untuk mengurangi sebab pohon ketika terjadi hujan lebat disertai angin kencang," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Selasa.
Apalagi, informasi dari BMKG menyebutkan puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Desember 2022. Biasanya puncak musim hujan terjadi angin kencang atau masuk musim cuaca ekstrem.
Untuk saat ini, lanjut Kemal, hujan lebat yang mengguyur Kota Mataram hampir setiap hari sejak dua minggu lalu, belum ada berdampak pada pohon tumbang.
"Belum ada pohon tumbang sebab hujan lebat selama ini tidak disertai angin kencang, yang kita antisipasi ini hujan disertai angin kencang," katanya.
Terkait dengan itulah, lanjutnya, pasukan kuning dari DLH Kota Mataram setiap hari turun melakukan seleksi terhadap pohon-pohon pelindung yang kemungkinan besar berpotensi tumbang.
"Sudah dua hari ini, petugas kami sedang melakukan pemangkasan dua pohon kenari di Jalan Langko Dasan Agung karena dinilai rawan tumbang," katanya.
Sasaran pohon selanjutnya, kata Kemal, pohon kenari di depan Kantor Wali Kota Mataram sebab selain ranting sudah besar-besar dan daunnya lebat, batang bagian bawahnya juga terlihat keropos.
"Karena itu, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pemangkasan segera kita lakukan," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Mataram minta agar semua OPD teknis kesiapsiagaan bencana membuat skenario antisipasi bencana untuk meminimalkan dampak bencana hidrometeorologi saat puncak musim hujan.
"Perwakilan masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) teknis seperti DLH, Dinas PUPR, BPBD, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan lainnya, harus berkoordinasi dan melakukan antisipasi sesuai tugas masing-masing," katanya.
Misalnya, Dinas LH segera melakukan pemangkasan pohon yang memiliki bobot batang dan daun lebat untuk meminimalisir bencana ketika terjadi hujan disertai angin kencang.
Apalagi Kota Mataram juga menjadi wilayah yang rawan bencana angin puting beliung. " Hampir setiap tahun bencana puting beliung menimpa warga kita, jadi harus kita antisipasi," katanya.