Kuala Lumpur (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru mengajak Malaysia mempererat hubungan dua negara untuk mempercepat keluar dari dampak pandemi COVID-19. “Pandemi tidak hanya membatasi ruang gerak kita, namun juga terdampak pada ekonomi. Selama dunia merasakan bagaimana ekonomi agak terganggu,” kata Konsul Jenderal RI Johor Bahru Sigit S Widiyanto, Kamis (3/11).
Sigit berbicara pada resepsi diplomatik HUT ke-77 Kemerdekaan RI oleh KJRI Johor Bahru, Kamis. Oleh karena itu, ia mengatakan Indonesia yang saat ini memegang Presidensi G20 berpandangan hanya dengan kerja sama global maka permasalahan ekonomi dapat di atasi.
“Itu sebabnya tema Presidensi G20 Indonesia adalah ‘Recover Together, Recover Stronger’,” ujar dia. Tagline tersebut, menurut Sigit, bukan sekedar tema semata, namun komitmen bersama, termasuk komitmen Indonesia dan Malaysia untuk bekerja sama menjadi lebih kuat.
“Indonesia dan Malaysia bukan teman baru ataupun sahabat, kita adalat saudara serumpun,” ujar dia Kedekatan budaya dan geografis mau tidak mau menjadi momentum kita untuk mendekatkan diri lebih erat, kata Sigit.
Ia antara lain mencatat bahwa sejak Januari hingga Oktober 2022 ekspor dari Johor Bahru, Malaka, dan Negeri Sembilan mencapai RM582.846.000 (sekitar Rp1,92 triliun), sedangkan impor dari Indonesia mencapai 450.429.000 RM (sekitar Rp1,48 triliun).
Baca juga: Wisatawan Indonesia target pengunjung The Top Penang di Malaysia
Baca juga: Denmark Open : Indonesia vs Malaysia warnai semifinal
Sekretaris Pemerintah Negara Bagian Johor Haji Azmi Bin Rohani mengatakan mereka menanti resolusi Presidensi G20 Indonesia yang bisa membawa ke perubahan juga dapat memajukan Johor Bahru. "Selamat maju jaya pada warga Indonesia. Dan selamat kepada Pak Jokowi, semoga hubungan dua negara dapat terjalin dan beri manfaat," ujar dia.