Disbud Kulon Progo pameran seni rupa "Tandang Gawe"

id pameran seni rupa,Dinas Kebudayaan,Kulon Progo,COVID-19

Disbud Kulon Progo pameran seni rupa "Tandang Gawe"

Perupa di Kulon Progo memberikan penjelasan kepada pengunjung makna dari lukisan. ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar "Kulon Progo Annual Art 2022" berupa pameran seni rupa bertajuk "Tandang Gawe" yang berlangsung di Taman Budaya Kulon Progo.

Kepala Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan Kulon Progo Niken Probolaras di Kulon Progo, Minggu, mengatakan Pameran Seni Rupa "Tandang Gawe" ini bermakna ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat segera berkarya demi kemaslahatan banyak orang.

"Masa pandemi telah kita lewati bersama dan sekarang waktunya kita berkarya nyata bukan karya imajinatif belaka. Hanya dengan kesungguhan dan kegigihan dalam berkarya sesuatu yang bernilai maslahat bisa kita raih. Impian dan khayalan tanpa segera ditindaklanjuti dengan karya nyata hanya menjadi angan-angan," kata Niken.

Ia mengatakan pameran seni rupa ini diikuti sebanyak 35 perupa dengan menampilkan 55 karya seni rupa, dua dan tiga dimensi yang dipamerkan. "Kami berharap pameran seni rupa ini bisa mengangkat kualitas seni rupa Kulon Progo agar sejajar kota-kota besar yang lebih dulu berkembang," katanya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mengatakan pameran seni rupa mencerminkan semangat pemkab, masyarakat dan para pelaku seni rupa bangkit setelah terseok-seok selama dua tahun menghadapi pandemi COVID-19.

Baca juga: Disbud Yogyakarta akan gelar "Macapat Senja"
Baca juga: Dalang Bocah Festival organized to commemorate 2022 World wayang day


Sementara itu, karya-karya seni rupa dua dan tiga dimensi untuk mengapresiasi seniman perupa Kulon Progo. "Harapan kami dengan kembali bangkitnya kehidupan berkesenian maka ruang-ruang publik maupun privat bisa diisi karya-karya cipta seniman kita," kata Tri.

Selanjutnya, Ketua Forum Seni Rupa Kulon Progo Novida mengatakan pameran ini diharapkan mampu menjadi ajang menunjukkan eksistensi seniman pascapandemi COVID-19. Ia berharap perupa di Kulon Progo memberikan kontribusi dalam proses pembangunan dan karya-karya mereka semakin berkualitas. "Seni budaya sangat erat dengan pembangunan, sehingga diharapkan perupa semakin eksis dalam mendukung pembangunan khususnya dari sisi seni dan budaya," katanya.