Moskow (ANTARA) - Sub-varian virus corona Omicron, BQ.1.1 Cerberus lebih menular dibanding varian sebelumnya sehingga berpotensi menciptakan gelombang baru COVID-19 di Rusia, demikian menurut kepala spesialis penyakit menular Kementerian Kesehatan Rusia, Vladimir Chulanov.
"Sub-varian Cerberus baru adalah versi dari Omicron. Meski tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa itu lebih menular (yang menyebabkan gejala lebih parah), namun varian tersebut mampu menyebar dengan cepat. Itulah sebabnya lonjakan kasus (COVID-19) tidak dapat dikesampingkan," katanya seperti dikutip di akun Telegram Kemenkes Rusia.
Sementara itu para pakar menegaskan bahwa kaum lansia dan pasien dengan penyakit kronis harus berhati-hati terutama selama musim gugur dan musim dingin, sebab "mereka yang paling banyak dirawat di rumah sakit."
Baca juga: Stok vaksin penguat tahap dua untuk nakes di Kota Mataram kosong
Baca juga: Dinas Kesehatan Mataram memastikan stok vaksin habis sebelum kedaluwarsa
Lembaga negara Federal Service for Surveillance on Consumer Rights Protection and Human Wellbeing pada Selasa melaporkan bahwa selama sepakan terakhir Rusia tidak melaporkan kasus baru COVID-19 Omicron sub-varian BQ.1 dan BQ.1.1 Cerberus. Namun demikian, sub-varian BA.4 dan BA.5 menyumbang sekitar 97 persen dari semua kasus.
Sumber: TASS/OANA
Berita Terkait
Rusia berikan suaka kepada Bashar al Assad beserta keluarga
Senin, 9 Desember 2024 19:06
Bashar Al-Assad mengundurkan diri dan putuskan keluar dari Suriah
Senin, 9 Desember 2024 19:03
Rusia tegaskan komitmennya untuk kedaulatan Suriah
Minggu, 8 Desember 2024 19:41
Trump sebut Assad melarikan diri karena Rusia sudah tak melindunginya
Minggu, 8 Desember 2024 19:37
Sekjen NATO tegaskan aliansinya akan berikan terbaik untuk Ukraina
Kamis, 5 Desember 2024 4:46
72 WNI masih berada di Ukraina
Senin, 2 Desember 2024 18:38
Rusia tawarkan ke Ukraina tukar 630 tahanan perang
Kamis, 28 November 2024 9:35
Kurs rupiah hari ini melemah di tengah memanasnya konflik Ukraina dan Rusia
Kamis, 21 November 2024 10:43