BKSDA GANDENG NEWMONT CEGAH KEPUNAHAN PENYU HIJAU

id

     Mataram, 18/3 (Antara) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat menggandeng perusahaan tambang tembaga dan emas PT Newmont Nusa Tenggara untuk mencegah kepunahan penyu hijau (chelonia mydas) akibat pemanfaatan secara tidak terkendali.

    Fungsional Pengendali Ekosistem Hewan BKSDA NTB Tri Endang Wahyuni di Mataram, Senin, menilai komitmen perusahaan tambang tembaga dan emas itu untuk membantu pemerintah mencegah punahnya satwa dilindungi, cukup tinggi.

   "Kami menilai komitmen PTNNT untuk melestarikan penyu hijau cukup tinggi. Ini terbukti perusahaan tambang sejak mulai beroperasi telah melakukan penangkaran penyu dengan membangun pusat koservasi penyu atau 'Maluk Turtle Conservation Center' (MTCC) di Pantai Maluk, Sumbawa Barat," katanya.

   Ia mengatakan, dalam melakukan konservasi penyu hijau itu PTNNT bekerja sama dengan Yayasan Pelangi Biru, sebuah yayasan yang peduli terhadap kelestarian  penyu hijau. Dalam pelaksanaan konservasi tersebut yayasan melibatkan masyarakat.

   "Hingga kini ribuan anak penyu (tukik) telah dilepas ke perairan laut Sumbawa Barat. PTNNT juga melakukan pemantauan dan secara berkala melaporkan populasi penyu yang ada di perairan laut Sumbawa Barat," ujarnya.

   Tri mengakui populasi penyu termasuk penyu hijau semakin berkurang, bahkan terancam punah, karena pemanfaatan secara tidak terkendali. Selain telur banyak diambil dan diperdagangkan, habitat penyu juga semakin berkurang sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk.

   "Perkembangbiakan penyu yang dilepas ke perairan laut juga relatif rendah. Dari seribu tukik yang dilepas ke laut, yang bisa hidup menjadi penyu dewasa hanya satu hingga dua ekor, karena dimangsa predator terutama ikan besar," katanya.

   Selain itu, katanya, penyu juga banyak dikonsumsi terutama di Bali. Selama ini cukup banyak kasus penyeludupan penyu yang berhasil digagalkan, namun praktik perdagangan satwa dilindungi tersebut hingga kini tetap marak.

    Supervisor Pengembangan Kapasitas Community Development PTNNT Basarudin menambahkan kondisi bangunan penangkaran penyu di Pantai Maluk kurang memadai, karena itu akan dilakukan renovasi dan untuk sementara penetasan telur penyu dihentikan.

    "Kami akan merenovasi bangunan pusat  konservasi penyu di Pantai Maluk, karena kondisi bangunan yang dibangun sejak beroperasinya PTNNT itu sebagain sudah rusak," katanya.

    Basarudin mengatakan, selama ini cukup banyak hasil penangkaran berupa tukik yang dilepas ke perairan laut Sumbawa Barat dalam rangka menambah populasi satwa dilindungi tersebut.

    "Kami bekerja sama dengan BKSDA NTB terutama dalam soal perizinan konservasi penyu, dan kami memberikan laporan secara berkala ke lembaga pemerintah yang bertugas melakukan konservasi itu," katanya.(*)