Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat di daerah setempat mengingat pasokan yang masih memadai hingga beberapa bulan kedepan.
"Daerah kita masih mampu mencukupi kebutuhan pangan, apakah itu pertanian, peternakan dan kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya,” kata Sekda Lombok Timur, M Taufik Juaini pada acara Kampanye Hasil Kegiatan Rekomendasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (RPLP2B), dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan sektor pertanian menjadi sorotan, karena memiliki kaitan erat dengan ketahanan pangan nasional. Untuk itu, ketahanan pangan menjadi sesuatu yang harus diupayakan mencegah dari krisis pangan.
Meski begitu, upaya untuk menjaga kestabilan harga pangan dan mengendalikan inflasi perlu dilakukan, salah satunya dengan melaksanakan gerakan menanam.
"Sebab disamping memastikan rantai distribusi stabil, agar pertanian berkelanjutan karena bagaimana juga sektor pertanian masih menjadi tempat bergantung masyarakat," katanya.
Menurut dia, jumlah lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) yang luasnya mencapai lebih dari 35 ribu hektare masih dapat mendukung ketersediaan pangan masyarakat Lombok Timur hingga 2050.
"Karena itu, LP2B ini terintegrasi dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW)," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, Sahri mengatakan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu tumpuan ekonomi dan penggerak utama ekonomi nasional dan daerah.
"Petani adalah subjek dan obyek dari pembangunan," katanya.
Ia menyebut kondisi pertanian di Indonesia masih didominasi oleh petani berlahan sempit dan memiliki keterbatasan, termasuk di Lombok Timur. Laju pertumbuhan penduduk Lombok Timur periode 2010 - 2020 sebesar 1,77 persen per tahun, sedangkan laju pertumbuhan penduduk periode 2020 - 2021 sebesar 1,88 persen per tahun.
"Berdasarkan angka tersebut diproyeksikan tahun 2050 mendatang, jumlah penduduk Lombok Timur mencapai lebih dari dua juta jiwa," katanya.
Luas LP2B Kabupaten Lombok Timur 35.436,21 hektare dengan rata-rata produksi padi yang dihasilkan adalah 255,911 ton per tahun, maka kebutuhan pangan beras 250.457,06 ton per tahun masih tercukupi hingga 2050.
"Namun masih ada tantangan seperti keterbatasan sumber daya air dan irigasi. Karenanya program pencegahan alih fungsi lahan harus dilaksanakan secara terintegrasi," katanya.