NTB dorong peningkatan kualitas komunitas ramah lansia

id Lansia telantar, program jaminan sosial Kemsos, upaya NTB

Mataram (Antara Mataram) - Dinas Sosial, Kependudukan, dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat mendorong peningkatan kualitas komunitas ramah lanjut usia yang sudah mulai terbentuk di sejumlah daerah.

"Pemerintah tengah mengembangkan komunitas lansia di berbagai daerah atau organisasi khusus dari dan oleh lansia yang diprakarsai kearifan lokal masing-masing daerah. Kualitas komunitas ramah lansia itu yang terus didorong," kata Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil NTB Bachrudin, di sela-sela peringatan Hari Lansia Nasional, di Mataram, Kamis.

Hari Lanjut Usia Nasional, jatuh pada 29 Mei, namun Pemprov NTB baru memperingatinya pada 13 Juni 2013.

Bachrudin mengatakan, lembaga atau yayasan sosial juga mendorong pembentukan institusi nonformal untuk komunitas lansia.

Dinas Kesehatan juga mendukung komunitas lansia itu melalui program pelayanan kesehatan dasar, yakni puskesmas ramah lansia.

"Sudah ada instruksi dari Menteri Kesehatan untuk memberi pelayanan puskesmas ramah lansia. Sudah diuji coba di Kota Mataram, dan beberapa kabupaten lain. Ke depan, semua puskesmas memberikan pelayanan ramah lansia pada hari-hari tertentu," ujarnya.

Dia mengakui, kegiatan ramah lansia itu merupakan bagian dari program pelayanan sosial lansia yang gencar diimplementasikan sejak 2010.

Secara nasional, pencapaian program pelayanan sosial lansia pada 2010 menyasar sebanyak 22.083 orang, tahun 2011 sebanyak 28.585 orang, dan tahun 2012 sebanyak 44.705 orang. Target pencapaian tahun 2013 dan 2014 masing-masing sebanyak 45.441 orang.

Pencapaian program pelayanan sosial lansia tersebut meliputi asistensi sosial lansia telantar yang melayani lanjut usia telantar dan yang membutuhkan perlindungan khusus, yakni sebanyak 10 ribu orang pada 2010, sebanyak 13.250 orang pada 2011, dan sebanyak 26.000 orang pada 2012. Target 2013 dan 2014 masing-masing sebanyak 26.500 orang.

"Khusus di NTB, sekitar 1.500 orang, namun terus diperjuangkan agar program tersebut berkelanjutan setiap tahun anggaran," ujar Bachrudin. (*)