1.500 LANSIA TELANTAR NTB SEGERA TERIMA BANTUAN

id

     Mataram, 10/7 (ANTARA) - Sebanyak 1.500 orang warga lanjut usia (lansia) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) segera menerima bantuan dana program Asistensi Sosial Lanjut Usia Telantar (ASLUT) dari Kementerian Sosial sebesar Rp200 ribu per orang per bulan.

     "Bantuan untuk lansia telantar itu akan diluncurkan pada puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2012," kata Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB Bachruddin, di Mataram, Selasa.

     Ia mengatakan, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, akan menyerahkan secara simbolis pada puncak peringatan HAN 2012, yang dijadwalkan 18 Juli di Gelanggang Pemuda (Youth Center) NTB, di Mataram.

     Pemprov NTB mengikuti rencana pelaksanaan HAN tingkat nasional, yang dimajukan dari tanggal 23 Juli menjadi 18 Juli 2012, sehubungan dengan pelaksanaan ibadah puasa yang akan mulai 20 Juli.

     HAN di Indonesia diperingati setiap 23 Juli berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 44 Tahun 1984.

     Bachruddin mengatakan, sebanyak 1.500 orang warga lansia itu merupakan bagian dari 2.000 lebih warga Lansia di wilayah NTB yang membutuhkan perhatian dan kepedulian pemerintah.

     Warga lansia yang berhak menerima bantuan program ASLUT yang dananya bersumber dari APBN itu, disesuaikan dengan persyaratan yang ditetapkan Kementerian Sosial, yang mencakup dua kategori.             

     Kategori pertama, yakni lansia bersusia 60 tahun ke atas, dalam keadaan sakit menahun dan hidupnya tidak bergantung pada bantuan orang lain, namun hanya mampu berbaring di tempat tidur (bridden), dan tidak mampu lagi melakukan aktifitas, meskipun memiliki sumber penghasilan tetap tapi dikategori miskin dan telantar.

     Kategori kedua, yakni lansia berusia 70 tahun ke atas, dan tidak potensial, tidak memiliki sumber penghasilan tetap, miskin dan terlantar, terdata dan ditetapkan sebagai penerima program ASLUT.

     Penerima bantuan tersebut, mesti memiliki KTP, surat keterangan domisili atau kartu keluarga, dan surat keterangan miskin dari desa atau kelurahan setempat.

     "Penyaluran bantuan tersebut melalui kantor pos, dan Pak Gubernur akan menyerahkan secara simbolis pada momentum peringatan Hari Anak Nasional," ujar Bachruddin.

     Sebanyak 1.500 orang warga lansia penerima bantuan ASLUT itu, merupakan bagian dari 100 ribu lansia di Indonesia, yang disasar program tersebut.

     Tidak semua lansia telantar mendapat bantuan ASLUT, sehubungan dengan keterbatasan anggaran negara. Tahun ini menyasar sebanyak 26.500 lansia telantar.

      Data Kementerian Sosial,  sebanyak 2,8 juta lansia telantar, sementara yang terlayani setiap tahunnya kurang dari 10 persen dari jumlah itu.

      Populasi penduduk lansia di Indonesia mencapai lebih dari 20 juta orang, dan 20 persen diantaranya membutuhkan perhatian pemerintah dan pihak lainnya. Sebanyak 11 persen diantaranya sangat membutuhkan bantuan karena telantar atau sudah tidak bisa apa-apa.

      Pemberdayaan lansia telantar melalui sejumlah program antara lain layanan "home care", yaitu pelayanan lansia berbasis keluarga di mana yang melayani adalah keluarga mereka sendiri.

      Sekitar 20 ribu lansia yang mendapat pelayanan berbasis keluarga tersebut.Sementara Kementerian Sosial membantu memberikan  pendampingan psikologi sosial, perawatan dan ekonomi.

      Pelayanan lainnya, yaitu "day care" berupa layanan lansia yang dilakukan oleh institusi panti atau yayasan lain. Dalam layanan ini bagi lansia yang memang sama sekali tidak bisa beraktivitas lagi mendapat pelayanan berupa program ASLUT. (*)