Mataram (ANTARA) - Kelompok Pecinta Penyu Mapak Indah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, abrasi pantai yang terjadi pada 22 Desember 2022 mengakibatkan puluhan penyu hanyut terbawa gelombang pasang.
"Jumlah penyu yang hanyut terbawa abrasi sebanyak 50 ekor. Dari 50 ekor tersebut, tiga ekor merupakan penyu dewasa sedangkan sisanya berupa tukik," kata Ketua Kelompok Pecinta Penyu Mapak Indah, Mahendra Irawan di Mataram, Senin.
Ia mengatakan, penyu yang hanyut terbawa gelombang tersebut merupakan jenis penyu sisik, hijau, dan lekang yang selama ini menjadi wahana edukasi bagi anak-anak yang datang ke lokasi penangkaran di Pantai Mapak Indah.
"Selama tahun 2022, jumlah anak-anak yang sudah datang melakukan edukasi dan melepas penyu ke lautan lepas sekitar 300-500 anak. Sebelum melepas penyu, anak-anak kita edukasi bagaimana menjaga habitat penyu dan bereproduksi," katanya saat ditemui di lobi Kantor Wali Kota Mataram.
Akibat abrasi pantai tersebut, lanjut Mahendra yang juga menjadi Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas dan Kelompok Sadar Wisata, bangunan, akses jalan dan fasilitas wisata konservasi penyu ini rusak parah dan hanyut terbawa gelombang.
Dari 10 kolam penyu yang kita miliki, empat kolam hanyut terbawa gelombang dan tiga kolam kondisinya rusak sedang karena atapnya hilang Sedangkan telur penyu yang bisa diselamatkan sekitar 1.000 butir.
"Kalau hitung kerugian, untuk bangunannya saja nilainya Rp100 juta," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya berharap Pemerintah Kota Mataram bisa memberikan perhatian terhadap wisata konservasi penyu, karena Mapak Indah merupakan etalase Kota Mataram selain Loang Baloq.
"Kami memiliki visi dan misi pariwisata berbasis konservasi edukasi, pemberdayaan ekonomi berbasis kawasan pantai," katanya.
Selain kerusakan wisata konservasi penyu, pihaknya juga telah melaporkan kerusakan 20 unit lapak usaha kecil menengah (UMKM) di Pantai Mapak Indah yang menjadi pendukung wisata penyu.
Lapak-lapak kuliner yang merupakan rintisan pertama dari Tanjung Bias Kabupaten Lombok Barat di Mapak Indah saat ini sudah habis abrasi pantai yang menghantam bagian bawah lapak hingga kedalaman 3-4 meter.
"Total kerugian lapak UMKM sekitar Rp1,5 miliar, sebab satu lapak dengan berbagai desain tersendiri menghabiskan biaya sekitar Rp75 juta," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya juga berharap pemerintah daerah bisa memberikan solusi atau penanganan pertama bagi para pelaku UMKM di Mapak Indah.
"Saya ke sini (Kantor Wali Kota Mataram-red) karena ingin bertemu langsung dengan wali kota, untuk mengetahui tindak lanjut dari laporan yang saya sampai minggu lalu," demikian Mahendra Irawan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Abrasi hanyutkan penyu di wisata konservasi Mapak Indah Mataram
Berita Terkait
BKSDA mencatat 2.008 telur penyu lekang menetas di Kulon Progo
Jumat, 25 Oktober 2024 4:55
Edukasi konservasi penyu di Pantai Nipah Lombok
Selasa, 3 September 2024 9:39
Aktivis pertanyakan upaya pelestarian ekosistem laut di pesisir Mataram
Rabu, 19 Juni 2024 17:28
Pertamina-TCC Nipah NTB meraih penghargaan Kalpataru 2024
Senin, 10 Juni 2024 19:30
Konservasi penyu, Pertamina dan TCC Nipah NTB ukir prestasi di Kalpataru 2024
Senin, 10 Juni 2024 17:29
Bakti BCA mendukung pelepasliaran 500 ekor tukik
Jumat, 22 Maret 2024 5:16
IDCTA melepas penyu sebagai komitmen pelestarian lingkungan
Sabtu, 11 November 2023 15:49
Bupati Bima melepas puluhan ekor penyu di Pantai Oi Fanda
Rabu, 16 Agustus 2023 17:39