Pemkab Kudus Jateng masih butuh tambahan vaksin PMK

id Pemkab Kudus masih membutuhkan, tambahan vaksin PMK

Pemkab Kudus Jateng masih butuh tambahan vaksin PMK

Pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di salah satu kandang ternak peternak di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih membutuhkan tambahan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) karena masih banyak hewan ternak yang belum divaksin, sedangkan alokasi vaksin yang diterima baru 200 dosis.

"Permintaan yang kami ajukan sebelumnya 1.000 dosis, namun baru terealisasi 200 dosis," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Agus Setiawan di Kudus, Selasa.

Ia memperkirakan 200 dosis tersebut akan habis dalam waktu dekat, karena sebagian sudah terpakai untuk disuntikkan ke hewan ternak. Bahkan, hari ini (31/1) tim vakasinasi terus menyasar hewan ternak yang belum divaksin.

Selain itu, imbuh dia, dari stok vaksin tersebut tidak hanya untuk vaksin dosis pertama, karena sebagian juga digunakan untuk vaksinasi lanjutan atau vaksin dosis kedua. Target vaksinasi pada tahun 2022 mencapai 6.205 ekor hewan ternak, namun karena keterbatasan stok vaksin realisasinya masih kurang 500-an ekor.

Sementara jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Kudus mencapai 8.814 ekor dan kerbau sekitar 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor, namun belum menjadi prioritas vaksinasi.

Baca juga: Bupati Lombok Timur ajak peternak dukung program vaksin PMK
Baca juga: Sumbar dapat kuota 700 ribu dosis vaksin PMK


Dalam rangka percepatan capaian vaksinasi, pihaknya menyiapkan tiga tim vaksinasi untuk mendatangi peternak yang ternaknya belum vaksin yang tersebar di sejumlah daerah di Kudus. Masing-masing tim setiap harinya mampu melakukan vaksinasi sebanyak 45 ekor hewan ternak, sehingga tiga tim setidaknya bisa menyasar 135 ekor ternak setiap harinya.

Terkait dengan kasus PMK di Kudus, dari hasil tim surveilans untuk saat ini Kudus tidak ditemukan adanya hewan ternak yang terjangkit PMK. Selain melakukan vaksinasi, Dinas Pertanian dan Pangan Kudus juga melakukan pemantauan hewan ternak untuk antisipasi penyebaran virus lumpy skin disease (LSD).

Sebelumnya tercatat ada delapan ekor kerbau yang terindikasi terserang LSD, sehingga dilakukan pengujian sampel kerok kulit dan darah di laboratorium dan hasilnya negatif LSD. Meskipun demikian, pemantauan tetap dilakukan agar ketika ada kasus bisa langsung ditangani sehingga tidak menular ke ternak lainnya.