Lombok Tengah akan menerima tambahan vaksin PMK 5.000 dosis

id Vaksin PMK,Lombok Tengah

Lombok Tengah akan menerima tambahan vaksin PMK 5.000 dosis

Petugas saat menyiapkan vaksin PMK di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan, pihaknya akan menerima tambahan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) sebanyak 5000 dosis untuk meningkatkan kekebalan tubuh ternak, baik sapi, kerbau maupun kambing.

"Kita akan diberikan tambahan vaksin sebanyak 5000 dosis," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Rahmadi Irwinsyah di Praya, Senin.

Ia mengatakan, capaian vaksinasi PMK di Lombok Tengah saat ini sebanyak 1300 dosis, sehingga pihaknya telah mengajukan tambahan vaksin kepada pemerintah provinsi NTB untuk mempercepat capaian vaksinasi di Lombok Tengah.

Jumlah populasi ternak di Lombok Tengah saat ini sebanyak 300 ribu ekor, baik sapi, kerbau maupun kambing dan babi. Sehingga jumlah vaksinasi PMK yang dibutuhkan cukup banyak dalam rangka mencegah penyebaran virus PMK di daerah setempat.

"Pelayanan vaksinasi dilakukan secara bertahap," katanya.

Ia mengatakan, berdasarkan data sementara jumlah kasus PMK di Lombok Tengah secara kumulatif telah mencapai 26.881 ekor. Sedangkan ternak yang telah sembuh dari penyakit PMK sebanyak 22.654 ribu dan ternak dipotong bersyarat sebanyak 30 ekor.

"Masih dalam pengobatan 4,227 ekor," katanya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, Tim satgas pusat telah menyiapkan vaksin ternak untuk mencegah wabah penyakit mulut dan kuku di Provinsi Nusa Tenggara Barat 1,4 juta dosis.

"Total Vaksin PMK telah kita didistribusikan ke wilayah NTB itu sekitar 40 ribu dosis yang diberikan secara bertahap," kata Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto usai melihat pelaksanaan vaksinasi ternak di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

Ia mengatakan, untuk vaksin PMK saat ini masih dilakukan impor hingga dua bulan, sambil menunggu vaksin ternak dalam negeri kerjasama dengan BUMN bisa segera di produksi. Dengan adanya vaksin tersebut diharapkan penyebaran wabah PMK bisa menurun dan bisa meningkatkan imunitas ternak, baik itu sapi, kerbau, kambing dan babi.

"September vaksin ternak dalam negeri itu telah bisa keluar dan bisa produksi dalam sebulan itu 3,5 juta dosis," katanya.