Destinasi hiu paus di Teluk Saleh NTB kian diminati wisatawan asing

id teluk saleh,hiu paus,pengamatan hiu paus,pulau sumbawa,nusa tenggara timur,kapal pinisi,wisatawan asing

Destinasi hiu paus di Teluk Saleh NTB kian diminati wisatawan asing

Aktris Prilly Latuconsina berenang bersama satwa hiu paus di Teluk Saleh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Ho-Yayasan Konservasi Indonesia)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan destinasi pengamatan hiu paus di Teluk Saleh yang terletak di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa semakin diminati oleh wisatawan asing.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin Malady mengatakan para wisatawan asing datang menaiki kapal-kapal pinisi dari Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Dari Labuan Bajo pakai kapal pinisi, satu kapal pinisi ditumpangi 40-50 orang. Itu turis mancanegara semua," ujarnya di Mataram, Selasa.

Baca juga: Teluk Saleh di Dompu-Bima jadi kawasan lindung laut

Ketika musim liburan tiba, setiap hari ada puluhan kapal pinisi merapat ke perairan Teluk Saleh di Pulau Sumbawa membawa para turis yang ingin melihat langsung aktivitas hiu paus.

Selain pelayaran langsung menggunakan pinisi dari Labuan Bajo, turis juga bisa memulai pelayaran menggunakan perahu nelayan lokal dari Desa Labuan Jambu, Kecamatan Terano, Kabupaten Sumbawa menuju Teluk Saleh.

Tarif menyewa perahu nelayan lokal menuju titik pengamatan hiu paus sekitar Rp600 ribu.

"Menurut pelaku usaha perjalanan, itu adalah destinasi nomor satu dunia karena populasi hiu paus paling banyak berada di perairan Nusa Tenggara Barat. Ada dua tempat lain di Indonesia, yaitu Gorontalo dan Papua tapi tidak sebanyak di Nusa Tenggara Barat," kata Jamaluddin.

Baca juga: Wisata ekologi dikembangkan di Teluk Saleh Sumbawa

Beberapa titik pengamatan hiu paus di Nusa Tenggara Barat terletak di kawasan Teluk Saleh, Labuan Sangur, Calabai, hingga perairan dekat Gunung Tambora.

Koloni hiu paus banyak dijumpai pada tempat-tempat bagang--suatu alat penangkapan ikan yang menggunakan jaring dan lampu--karena ikan dan udang kecil yang menjadi makanan hiu paus mengejar cahaya bagang.

Menurut Jamaluddin, di Indonesia hanya Nusa Tenggara Barat yang sudah membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) terkait wisata pengamatan hiu paus tersebut.

"Populasi hiu paus di perairan Pulau Sumbawa sangat luar biasa," pungkasnya.

Baca juga: Indonesia meraih pendanaan 500 ribu euro konservasi hiu di NTB

Baca juga: Gubernur NTB berikan perhatian keberlangsungan wisata hiu paus