Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menerima kuota 700 ribu dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada 2023 untuk pengendalian penyakit tersebut. "Tahun ini Kementerian Pertanian menyiapkan 30 juta dosis vaksin PMK. Untuk Sumbar mendapat kuota sebanyak 700 ribu dosis, disertai obat-obatan dan disinfektan," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy di Padang, Sabtu.
Ia mengatakan itu usai menghadiri Kick Off Pengendalian dan Penanggulangan PMK Nasional Tahun 2023 secara serentak di 29 Provinsi di seluruh Indonesia secara daring di Padang. Audy menyebut pemerintah terus berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam penanggulangan dan pengendalian PMK agar populasi sapi di daerah itu bisa kembali dikembangkan.
"Tahun ini kita menargetkan menyasar seluruh ternak ruminansia. Tahun lalu sapi perah sudah 100 persen (divaksin), sapi potong sudah booster ketiga," katanya.
Untuk mendorong percepatan pengendalian PMK, Wagub mengatakan pemerintah provinsi telah menyiapkan program perlombaan vaksinasi PMK bagi dinas peternakan di tingkat kabupaten dan kota.
Baca juga: Kementan: PMK di NTB terkendali
Baca juga: Kemenko PMK ajak pemda optimalkan pembangunan kepemudaan
Baca juga: Kementan: PMK di NTB terkendali
Baca juga: Kemenko PMK ajak pemda optimalkan pembangunan kepemudaan
Dinas peternakan dengan persentase capaian Vaksin PMK tertinggi akan dihadiahi bantuan hewan ternak dan bantuan peternakan lainnya. "Karena saat ini pemberian bantuan sapi belum boleh, kan sayang sekali sebenarnya. Kalau kita bisa menurunkan angka PMK cepat, artinya kita bisa kembali mengembangkan sapi lagi lebih banyak di Sumatera Barat," katanya.
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli menerangkan populasi sapi di Sumatera Barat diperkirakan berjumlah 508 ribu ekor. Sebanyak 90 ribu diantaranya sudah divaksin. Daerah sasaran vaksinasi PMK dengan populasi sapi yang tinggi, yaitu Sijunjung, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Pesisir Selatan dan Padang.
