Menlu sebut empat WNI meninggal dunia gempa Turki

id menlu,Retno Marsudi,korban turki,gempa turki,WNI

Menlu sebut empat WNI meninggal dunia gempa Turki

Tangkapan layar Menlu Retno Marsudi menyampaikan keterangan pers secara daring melalui akun YouTube Kementerian Luar Negeri RI, Senin (13/2/2023), mengenai bantuan kemanusiaan yang dikirimkan Indonesia pascagempa bumi Turki. (ANTARA/Yashinta Difa)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan secara keseluruhan ada empat orang warga negara Indonesia yang meninggal dunia akibat gempa bumi di Turki. "Ada empat (korban), jadi ibu-anak, lalu yang baru-baru ini beberapa hari lalu ditemukan ada dua orang. Jadi, sekarang total WNI yang meninggal dunia akibat gempa (Turki) ada empat," kata Menlu Retno saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Menlu merinci dua korban sebelumnya yang pertama ditemukan adalah ibu dan anak. Kedua korban sudah dimakamkan di Turki karena meninggal bersama suami yang merupakan warga Turki. Kemudian dua korban yang ditemukan kemudian diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri bernama Irma Lestari (33) dan Ni Wayan Supini (45).

Upaya pencarian terhadap Irma Lestari dan Ni Wayan Supini telah berlangsung sejak gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Turki pada 6 Februari 2023. Kedua jenazah akhirnya ditemukan di bawah reruntuhan Gedung Apartemen Galeria di Kota Dyarbakir setelah tertimbun selama sekitar dua pekan.

Baca juga: Jenazah WNI korban gempa Turki tiba di Lombok NTB 23 Februari
Baca juga: RS Lapangan Indonesia layani 130 warga gempa di Turki


Menlu Retno menjelaskan kedua jenazah yang berprofesi sebagai terapis spa itu sedang ditangani KBRI Ankara dan dijadwalkan diterbangkan ke Indonesia pada 22 Februari mendatang. "Mereka sedang diurus. Jadi, kita sudah kontak dengan keluarga. Yang penting kita sudah berkomunikasi dengan keluarga, menyampaikan duka cita, menyampaikan kondisinya seperti apa, terus kemudian wish-nya keluarga akan seperti apa, itu akan kita tangani," kata Menlu.