Wamen ATR/BPN minta alumni STPN jaga kualitas

id Kementerian atr bpn,Sekolah tinggi pertanahan nasional,Stpn,Wamen atr bpn,Raja juli antoni,Kapti agraria

Wamen ATR/BPN minta alumni STPN jaga kualitas

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Agraria (Kapti-Agraria) Tahun 2023 di Yogyakarta, Jumat (24/2/2023). ANTARA/HO-Kementerian ATR/BPN

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni meminta seluruh alumni dan civitas academica Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) menjaga kualitas sebagai pemimpin insan pertanahan.

"STPN adalah lumbung kader insan pertanahan di republik ini. Banyak dari alumninya bahkan bekerja di BPN yang berkontribusi dalam rekaman peradaban pertanahan," ujarnya saat menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Agraria (Kapti-Agraria) Tahun 2023 di Aula STPN, Yogyakarta, Jumat (24/2/2023), sebagaimana dikutip melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

Raja menyebut selain bagian dari rekaman peradaban, insan pertanahan yang tergabung dalam Kapti-Agraria menjadi jembatan komunikasi bagi penyebaran informasi terkait kebijakan pertanahan dan tata ruang kepada pihak internal dan eksternal.

Program yang dirancang oleh Presiden Joko Widodo dan dilaksanakan oleh Menteri ATR/BPN akan diterjemahkan melalui pekerjaan insan alumni dan calon kader dalam setiap layanan pertanahan.

Baca juga: Menteri ATR percepat PTSL rumah ibadah
Baca juga: Kementerian ATR/ BPN kolaborasi bersama BTN


Dengan demikian, menurut dia, peran STPN yang sangat strategis serta peran Kapti-Agraria harus dapat melahirkan tokoh-tokoh baru. "Di sinilah disiapkan calon pemimpin, sebagian alumni sudah menjadi pemimpin. Barangkali tugas dari Kapti-Agraria selaku alumni STPN harus membantu menyiapkan itu," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Raja juga mengapresiasi rilisnya 14 buku yang ditulis oleh alumni yang membahas masalah pendaftaran tanah hingga pemberantasan mafia tanah. Ia menyebut tulisan yang dituangkan dalam buku akan memperkaya khazanah keilmuan untuk perbaikan layanan pertanahan ke depan.