Kualitas sayuran hidroponik Kediri semakin bagus

id komunitas sayuran hidroponik kediri ,pemkot kediri

Kualitas sayuran hidroponik Kediri semakin bagus

Komunitas sayuran hidroponik di Kediri, Jawa Timur. ANTARA/ HO-Pemkot Kediri

Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyebut kualitas sayuran hidroponik di Kota Kediri, Jawa Timur, kini semakin bagus bahkan bisa tembus hingga pusat perbelanjaan. Wali Kota mengemukakan saat ini sudah dilakukan penyerahan sertifikat Prima 3 kepada Komunitas Hidroponik Kota Kediri (Kohikari) di Honaya Farm Lirboyo, Kediri. Sertifikat Prima 3 ini untuk empat komoditas yakni, selada air, pakcoy, bayam hijau, dan bayam merah.

"Alhamdulillah sekarang mereka tersertifikasi dan ke depan akan dinaikkan menjadi prima 2. Ini menandakan bahwa sayur hidroponik yang mereka jual ini layak untuk dikonsumsi. Tidak ada timbal, bakteri e.coli dan kandungan berbahaya lain. Jadi siap dikonsumsi dan aman," katanya di Kediri, Kamis.

Wali Kota juga mengatakan di Kota Kediri memang tidak memiliki lahan luas untuk bercocok tanam. Tetapi masyarakat Kota Kediri gemar menanam, sehingga urban farming menjadi jawaban bagi masyarakat di perkotaan. Semakin hari masyarakat semakin banyak yang menanam hidroponik.

"Ini merupakan suatu hal yang positif karena ada nilai ekonomi juga dari kegiatan hidroponik ini. Memang butuh effort tapi hasilnya memang luar biasa bagus. Kuncinya teman-teman ini harus konsisten," kata dia.

Wali Kota juga menambahkan tugas dari Pemerintah Kota Kediri adalah mencari pasar bagi produk hidroponik ini. Pihaknya memberikan apresiasi pada komunitas ini, karena produk berhasil tembus ke pasar swalayan, dengan dilakukan penandatanganan kontrak kerja antara Kohikari dan Golden Swalayan, Hypermart, Samudra, dan Superindo Kediri.

Menurut dia, dengan kontrak kerja yang telah ditandatangani tentunya pasar dari sayuran hidroponik anak lebih luas. Apalagi saat ini permintaan masyarakat terhadap sayur hidroponik meningkat. Masyarakat, kata dia, mulai memiliki awareness terhadap makanan yang dikonsumsi. Sayur hidroponik ini memiliki kualitas yang bagus dan membutuhkan pasar yang lebih premium.

"Saya lihat kualitasnya ini sudah kualitas ekspor. Nanti bisa dipelajari lebih lanjut dan mencari eksportir sayur terdekat. Saya juga minta kepada pasar swalayan untuk memberikan masukan dan saran kepada Kohikari supaya kualitas produk tetap bagus dan bisa memenuhi kebutuhan pasar," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Moh. Ridwan menjelaskan sertifikat Prima 3 ini diberikan sebagai penilaian bahwa produk pangan aman untuk dikonsumsi. Untuk mendapat sertifikat prima 3 harus melalui pengujian bebas residu pestisida dan residu logam berat.

Baca juga: PLN panen sayuran hidroponik di area Pembangkit Paokmotong Lombok Timur
Baca juga: Hidroponik penanaman sayuran di pekarangan rumah solusi atasi polusi udara


"Harapannya produk yang dijual nanti bisa memiliki nilai tawar yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan perekonomian. Produk hidroponik ini sendiri diminati pasar terbukti mereka tidak susah mencari pasar. Semoga urban farming semacam ini bisa meningkat di Kota Kediri dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," kata dia.

Di Kota Kediri, kata dia, ada sekitar 300 petani hidroponik mayoritas memang masih taraf hobi. Namun ada sekitar 50 petani yang memiliki lahan masuk di taraf ekonomi. Untuk Kohikari, bisa memanen 6 hingga 7 kuintal sayuran per pekan.