Larantuka (ANTARA) - Romo Edi Saban, Pastor yang memimpin Misa Malam Paskah di Gereja Katedral Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meminta umat dan para peziarah untuk menanam pohon serta menjaga alam dalam kehidupan sehari-hari.
"Mari kita tanam pohon, hindari penebangan pohon," kata Romo Edi dalam khotbahnya di Gereja Katedral Larantuka, Flores Timur, Sabtu malam. Tahun 2023 telah dicanangkan oleh Keuskupan Larantuka sebagai program tahun ekologi yakni keadilan ekologis sebagai ekspresi iman.
Dalam menjalankan program ini, salah satu tantangan yang tak terhindari adalah perubahan iklim. Menurut Romo Edi, hal itu terjadi karena manusia sedang tidak menjaga alam. Dalam tahun ekologi umat diajak untuk menyadari dan merefleksi bahwa Allah adalah penguasa alam dan Allah ada di dalam alam.
Sehingga membangun kesadaran ekologis sebagai ekspresi iman, katanya dapat dimulai dengan menjaga dan mencintai alam semesta. Hal itu dilakukan dengan menanam pohon dan tidak menebang pohon. "Mari kita jaga alam kita karena di sana ada Tuhan," kata Romo Edi.
Pastor Paroki Gereja Renha Rosari Katedral Larantuka, Romo Hendrik Leni Pr mengatakan banyak hal yang telah rusak dan menyengsarakan masyarakat kecil karena perkembangan dunia dan upaya segelintir orang untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Baca juga: Brimob Polda Bali sterilkan Gereja di Denpasar-Badung pada Jumat Agung
Baca juga: Gereja Katolik Santo Cornelius Madiun gelar empat misa Natal
Momen Paskah 2023 ini, katanya harus menjadi momen untuk menyadari dan melihat bahwa bumi sebagai ibu pertiwi yang memberi kehidupan kepada masyarakat. "Kami mengajak seluruh umat untuk menyadari bahwa bumi adalah ibu kita. Kalau kita sendiri rawat ibu kita, maka kita akan memperoleh keselamatan," katanya berpesan. Misa Malam Paskah tahun 2023 di Gereja Katedral Larantuka berlangsung aman dan diikuti oleh umat Katolik dan para peziarah Semana Santa Larantuka.