Dayung gagal raih target karena nomor dilombakan tak standar

id Sea games,Traditional boat race,dayung,Pb podsi

Dayung gagal raih target karena nomor dilombakan tak standar

Tim dayung Indonesia berfoto bersama setelah mengikuti upacara penyambutan atlet SEA Games di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (18/5/2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syahniar)

Jakarta (ANTARA) -
Cabang olahraga dayung gagal meraih target yang ditetapkan sebelumnya di SEA Games 2023, karena nomor-nomor yang dilombakan tidak standar Asian Games. Panitia pelaksana SEA Games 2023 memutuskan tidak melombakan dua nomor dayung yakni rowing dan kano, sehingga pada SEA Games kali ini dayung hanya mengirim atlet untuk perlombaan traditional boat race. Sedangkan Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) menargetkan raihan empat medali emas dari empat nomor yang diikuti.
 
Meski demikian, cabang olahraga dayung terbukti mampu mempertahankan tradisi medali emas, dengan meraih tiga medali emas dari nomor Men's 12 crew (U-24) 250 meter, Men's 12 crew (open) 500 meter, dan Men's 12 crew (open) 800 meter. Walau tidak memenuhi target, namun raihan itu cukup untuk membawa tim Indonesia menempati posisi kedua klasemen umum dayung, dengan tambahan satu medali perak, dan empat medali perunggu.
 
"Dalam hal ini karena memang nomor-nomor yang dilombakan itu memang bukan nomor standar untuk Asian Games. Di mana di situ ada usia 24, ada kru lima, dan kru tiga. Di mana itu tidak biasa kita gunakan. Dan itu digunakan baru pertama kita datang hanya dikasih dua hari, dan dua hari pun setiap harinya hanya satu jam," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung PB PODSI) Edy Suyono, saat ditemui setelah upacara penyambutan atlet SEA Games di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis malam.
 
 
Melihat prestasi tim Indonesia pada SEA Games 2023, PB PODSI pun berani menargetkan raihan dua medali emas pada perhelatan Asian Games September mendatang. Kedua medali emas incaran diharapkan datang dari nomor 500 meter dan 1.000 meter putra.
 
Dari peta kekuatan yang ada, Edy menilai saat ini hanya China dan Taiwan yang akan menjadi saingan sengit Indonesia di cabang olahraga dayung pada Asian Games. "Dengan kondisi 800 (meter) ini kita bisa mengalahkan Thailand dan Myanmar. Jadi target kita tinggal China dan China Taipei. Dua negara besar itu yang kekuatannya sangat dominan di Asian Games nanti. Dan itu akan kita coba perbaiki ke depan dengan mengadakan seleksi di antara 42 orang ini, kita akan ambil 32 orang," tutur Edy.

Baca juga: Saktiawan harap emas SEA Games naikkan kepercayaan pemain muda
Baca juga: Indonesian CdM lauds Cambodia's efforts hosting 32nd SEA Games
 
Untuk memuluskan cita-cita memenangi medali emas Asian Games, Edy menyatakan bahwa ia akan mengupayakan tim dayung Indonesia dapat melakukan try out ke luar negeri. "Iya memang ada tawaran, untuk kejuaraan Asia di Kun Ming satu, dan satu di Makau. Nah itu akan kita coba dalam review ke depan, kita mau ambil. Kita mau ajukan. Bisa gak Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) mendukung, biar peta kekuatannya kita bisa tahu. Karena itu masih ada tiga bulan atau dua bulan setengah sebelum Asian Games. Jadi cukup buat recovery teman-teman melihat kemampuan sesungguhnya lawan-lawan di Asian Games nantinya," ucap Edy.