Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menilai program industrialisasi yang kini digalakkan pemerintahannya mampu menjadikan NTB menjadi salah satu provinsi yang pertumbuhan ekonominya tertinggi secara nasional.
"Walaupun sektor pertambangan diambil, namun dalam kurun waktu empat tahun ini, NTB mampu membuktikan program industrialisasi berhasil mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita," kata Zulkieflimansyah dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, NTB, Sabtu.
Ia mengungkapkan walaupun NTB pertumbuhan ekonominya kalah dengan beberapa provinsi di atasnya namun dari segi kualitas pertumbuhan ekonomi NTB mengungguli sejumlah provinsi tersebut. Karena, baginya kunci keberhasilan NTB menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah sinergitas, kolaborasi bersama lintas vertikal dan horizontal serta keberanian dalam melangkah.
"Hampir setiap bulan, kami Pemprov NTB, melaksanakan bazar pangan murah serta sidak harga di kabupaten/kota. Itu merupakan satu dukungan dalam upaya menekan inflasi pangan di daerah kita," katanya.
Menurut Bang Zul, sapaan akrabnya, industrialisasi terbukti memulihkan dan membangun ekonomi NTB usai bencana gempa 2018. Lantas, pascarelaksasi ekonomi selepas pandemi, strategi menggelar event global menjadi pembelajaran yang penting.
Oleh karena itu lanjut Gubernur NTB, strategi memperkuat UKM hingga melahirkan industri dengan nilai tambah produk dengan inovasi teknologi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi NTB 7,04 persen.
"Lantas, eksternalitas hadirnya event-event global yang didukung dengan terpenuhinya infrastruktur penunjang mulai bandara sampai dengan konektivitas darat, laut dan udara, menyumbang geliat perkembangan ekonomi masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB tetap optimistis pertumbuhan ekonomi NTB pada 2023 masih bagus meskipun ekonomi global mengalami tren perlambatan.
Deputi Kepala Perwakilan BI NTB, Achmad Fauzi menyebutkan perkiraan pertumbuhan ekonomi NTB pada 2023 berada pada kisaran 4,8 persen hingga 5,6 persen (yoy).
"Pertumbuhan ekonomi NTB pada 2023 diperkirakan masih bisa tumbuh positif di tengah ekonomi global yang mengalami tren perlambatan karena dipengaruhi oleh berlanjutnya ketegangan geopolitik yang memicu fragmentasi ekonomi, perdagangan, dan investasi, serta dampak pengetatan kebijakan moneter yang agresif," katanya.
Sepanjang 2022, menurut Fauzi, perekonomian NTB secara konsisten mencatatkan pertumbuhan yang tinggi mencapai 7,10 persen pada triwulan III-2022. Sementara inflasi NTB pada Oktober 2022 tercatat sebesar 6,57 persen (yoy).
Baca juga: Pemprov NTB mengajak warga tanam pohon kayu putih
Baca juga: Wagub NTB menekankan peran penting posyandu dalam penanganan stunting
Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh peningkatan kinerja lapangan usaha utama seperti lapangan usaha pertanian dan transportasi, serta pertambangan yang masih tumbuh tinggi.
Berita Terkait
Inovasi perusahaan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi
Selasa, 7 Mei 2024 20:49
Pemerintah diminta antisipasi penurunan konsumsi
Selasa, 7 Mei 2024 20:26
Persaja gandeng UMKM dukung pertumbuhan ekonomi masyarakat
Selasa, 7 Mei 2024 5:50
PLN mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat melalui penyediaan SPLU
Senin, 8 April 2024 16:38
Perkuat pertumbuhan ekonomi, BI tingkatkan kemampuan UMKM di NTB
Kamis, 28 Maret 2024 16:29
Indef meminta pemerintahan baru optimalkan sektor pangan
Selasa, 26 Maret 2024 20:19
Pj Wali Kota Bima berharap BSI tingkatkan pertumbuhan ekonomi syariah
Jumat, 22 Maret 2024 14:15
Kenaikan PPN 12 persen berpotensi hambat pertumbuhan ekonomi Indonesia
Rabu, 20 Maret 2024 18:08