Distan Mataram meminta petani tidak jual cabai ke luar daerah

id Cabai di Mataram,harga cabai Mataram,Cabai,Mataram

Distan Mataram meminta petani tidak jual cabai ke luar daerah

 Ilustrasi: aktivitas cabai dan sayuran di Pasar ACC Ampenan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengingatkan para petani di kota itu agar tidak menjual hasil panen cabai ke luar daerah untuk mencegah harga cabai naik.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah kelompok tani cabai, agar memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam daerah dan tidak menjual hasil panen mereka ke luar daerah," kata Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Mataram Umar Ismail di Mataram, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan menyikapi harga cabai di sejumlah pasar tradisional yang mulai merangkak naik, dari Rp30.000 per kilogram, kini sudah menjadi Rp40.000 per kilogram sehingga harus diantisipasi agar harga tidak terus naik.

Ia mengatakan, kenaikan harga cabai di sejumlah pasar tradisional itu terjadi karena permintaan meningkat sementara stok terbatas. Karena itulah, petani diharapkan bisa berkoordinasi dengan kelompok tani lainnya untuk mendukung pemenuhan kebutuhan untuk dalam daerah.

"Tapi kita tidak bisa pungkiri terhadap persaingan pasar, apalagi pihak ketiga menawarkan harga yang menggiurkan. Namun harapan kita petani bisa penuhi kebutuhan dalam dulu baru dijual ke luar," katanya lagi.

Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) melaksanakan program pemanfaatan pekarangan dan menggelar lomba kampung tanggap inflasi dengan melibatkan TP PKK sebagai salah satu upaya antisipasi inflasi khususnya dari komoditas cabai.

"Melalui gerakan tanam cabai di pekarangan, minimal bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga masing-masing sehingga dapat menekan inflasi," katanya.

Di samping itu, setiap tahun Distan Kota Mataram juga selalu mengusulkan program bantuan tanaman cabai ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan bibit cabai, pupuk, pengendalian hama dan kebutuhan tanam lainnya sampai panen.

Pada tahun 2023, Kota Mataram mendapatkan program bantuan tanam cabai untuk lahan seluas 10 hektare dari Kementerian Pertanian.

Jumlah itu menurun dibandingkan tahun 2021 mencapai 20 hektar, yang disebabkan berkurangnya lahan pertanian di Kota Mataram.

"Tapi untuk di tahun 2024, Insya Allah kita kembali mendapatkan bantuan program serupa untuk luas lahan 30 hektare," katanya.