Dispar Mataram sebutkan penataan Ruang Kreatif Ampenan tuntas Agustus

id Ruang Kreatif Ampenan,Ruang Kreatif Ampenan Mataram,ruang kreatif,Mataram,Dispar Mataram

Dispar Mataram sebutkan penataan Ruang Kreatif Ampenan tuntas Agustus

Pojok gedung ruang kreatif yang disiapkan Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara, di kawasan Kota Tua Ampenan. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan penataan Ruang Kreatif  Kawasan Kota Tua Ampenan sebagai tempat kegiatan pembinaan dan pementasan seni budaya baik lokal maupun modern, tuntas pada akhir Agustus 2023.

"Kami sudah alokasikan anggaran Rp200 juta untuk merampungkan tahapan penataan gedung ruang kreatif agar bisa segera dimanfaatkan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Kamis.

Dikatakan, dengan anggaran Rp200 juta itu, Dispar tinggal melengkapi fasilitas gedung itu dengan jendela, pintu, talang air, serta pembersihan dan cat di bagian dalamnya.

Setelah itu, dilakukan penataan Taman Jangkar bagian depan dan penutupan Jalan Duren agar pedagang duren yang ada di saat ini tidak mengganggu aktivitas para anggota komunitas yang menggunakan ruang kreatif.

"InsyaAllah kita usahakan pas Hari Ulang Tahun Kota Mataram pada 31 Agustus bisa dimanfaatkan," katanya.

Dikatakan, pemanfaatan ruang kreatif ini akan menjadi satu kesatuan dengan penataan Taman Jangkar Kota Tua Ampenan, karena berbagai atraksi kesenian dan budaya yang akan digelar masyarakat dilaksanakan di badan jalan.

"Badan jalan antara Taman Jangkar dan gedung ruang kreatif akan kita tutup, sehingga para seniman dan budayawan bisa menggelar berbagai kegiatan dan atraksi secara berkala," katanya.

Sedangkan di dalam gedung, akan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pelatihan bagi pelaku ekonomi kreatif atau usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk peningkatan kualitas, kuantitas, termasuk manajemen pelaku usaha.

"Pelatihan misalnya terkait pengolahan, kemasan, promosi, termasuk pengelolaan manajemen keuangan," katanya.

Sementara untuk pengawasan pemanfaatan ruang kreatif tersebut, kata Denny, akan diminta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ampenan sebagai penanggung jawab. Pasalnya, ruang kreatif tersebut tidak disewakan.

"Masyarakat yang ingin menggunakan ruang kreatif, bisa berkoordinasi dengan Pokdarwis untuk pembuatan jadwal agar tidak berbenturan," katanya.