Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai turun melakukan monitoring kondisi tanaman padi warga di musim tanam kedua pada puncak musim kemarau 2023.
"Semua petugas sudah kita arahkan untuk turun mengecek kondisi tanaman padi yang mengalami kekeringan," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Muhammad Kamrin di Praya, Rabu.
Ia mengatakan, dari hasil laporan yang diterima, jumlah tanaman padi milik warga yang mengalami kekeringan itu tidak banyak, hanya di beberapa titik.
Salah satu contoh di Desa Labulia, Kecamatan Jonggat luar lahan tanaman padi yang mengalami kekeringan sekitar 20 hektare.
"Selain itu di Kecamatan Praya Tengah dan Pujut mencapai 10 hektare," katanya.
Kekeringan tanaman padi warga itu akibat tidak adanya hujan dan dipengaruhi dengan adanya proyek pembangunan jaringan irigasi di Lombok Tengah, sehingga jadwal penyaluran air itu menjadi terlambat.
"Namun, setelah pihaknya mendapatkan laporan, tanaman padi warga yang mengalami kekeringan itu saat ini telah mendapatkan air," katanya.
Menurutnya, yang menjadi persoalan pada musim tanam kedua ini adalah jadwal pola tanam para petani yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Berita Terkait
Lombok Tengah dapat tambahan pupuk bersubsidi
Selasa, 22 Oktober 2024 12:52
Harga tembakau untungkan petani di Lombok Tengah
Rabu, 2 Oktober 2024 13:12
Para petani di Lombok Tengah mulai tanam tembakau
Rabu, 5 Juni 2024 16:38
Sebanyak 26 ribu hektare tanaman padi di Lombok Tengah telah dipanen
Jumat, 19 April 2024 12:17
Pengadaan bibit singkong di Lombok Tengah dianggarkan Rp100 juta
Jumat, 5 April 2024 12:25
Kementan kucurkan Rp10,94 miliar untuk petani di Lombok Tengah
Sabtu, 3 Februari 2024 15:52
35 ribu hektare sawah di Lombok Tengah telah ditanami padi
Kamis, 4 Januari 2024 17:55
Dinas Pertanian: Lombok Tengah bebas dari anjing rabies
Selasa, 26 September 2023 12:08