Manado (ANTARA) - Pengamatan instrumental Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat sebanyak 581 kali gempa guguran Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, pada periode 9 - 15 Juni 2023.
"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih pada level III atau Siaga," kata Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto dalam evaluasi mingguan Gunung Karangetang yang dibagikan Pos PGA Karangetang, di Manado, Rabu.
Selain itu terekam juga 18 kali gempa embusan, tujuh kali gempa hibrid, lima kali gempa vulkanik dangkal, dan enam kali gempa vulkanik dalam. Berikutnya, dua kali gempa tektonik lokal, tiga kali gempa getaran banjir, 19 kali gempa tektonik jauh, serta tremor menerus dengan amplitudo 0,25 - 6 milimeter, dominan empat milimeter.
Erupsi efusif pada kawah utama (selatan) masih terjadi berupa leleran/luncuran lava pijar ke arah barat daya dan selatan. Guguran lava ke selatan menuju Kali Batuawang dan Kali Kahetang sejauh sekitar 700 - 1.500 meter, sementara guguran lava mengarah ke barat daya masuk ke lembah Kali Batang, dan Kali Beha Bbarat sejauh sekitar 1.000 meter dari kawah utama.
Kondisi kawah utara teramati pada malam hari masih tampak adanya api diam di tubuh kubah lava kawah utara, sedangkan guguran selama periode ini tidak teramati. "Terjadi lahar pada 14 Juni 2023 di Kali Batuawang, Kali Timbelang, dan Kali Nanitu, dan tidak menyebabkan korban jiwa," sebutnya.
Baca juga: Magnitudo 6,9 guncang Suva, Kepulauan Fiji tak berpotensi tsunami
Baca juga: Waspadai, gempa bumi tektonik magnitudo 6.0 terjadi di Selatan Jawa
Kementerian ESDM menaikkan status Gunung Karangetang menjadi Siaga pada 8 Februari 2023 setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik. Dua bulan lebih berselang, pada 26 April 2023 statusnya menjadi Waspada level II, tak berselang sebulan pada 19 Mei 2023 kembali menaikkan statusnya menjadi Siaga level III.