Pemkot Mataram verifikasi data pelaku UMKM

id data UMKM MXGP,UMKM, Seleparang, Mataram

Pemkot Mataram verifikasi data pelaku UMKM

Ilustrasi: kerajinan cukli yang terbuat dari kulit kerang mutiara menjadi salah satu hasil kriya warga Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat yang banyak diminati sebagai oleh-oleh dari daerah ini. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan seleksi dan verifikasi terhadap data pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk dilibatkan dalam bazar di Motocross Grand Prix (MXGP) yang dijadwalkan berlangsung 1-2 Juli 2023 di Sirkuit Selaparang.

"Dari 300 yang kita siapkan, mungkin yang bisa ikut serta sekitar 45 persen, sebab kuota UMKM dari Pemerintah Provinsi NTB sebanyak 180 UMKM," kata Kepala Bidang UMKM Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Mataram Mamluatul Chair di Mataram, Kamis.

Sementara, lanjutnya, dari 180 kuota UMKM dalam bazar MXGP tersebut, Kota Mataram mendapatkan kuota sebanyak 75 persen atau sekitar 135 UMKM, sedangkan sisanya 25 persen diperuntukkan bagi UMKM dari kabupaten/kota lainnya di NTB.

Terkait dengan itu, lanjutnya, saat ini pihaknya sedang melakukan seleksi kembali terhadap pelaku UMKM yang dinilai siap dan memenuhi kriteria untuk membuka bazar di MXGP Selaparang. "Beberapa syarat UMKM yang bisa ikut dalam bazar MXGP antara lain memiliki nomor induk berusaha (NIB), dan label halal. Bagi yang belum punya, kita akan buatkan label sementara dari provinsi," katanya.

Mamluatul mengatakan UMKM yang ikut serta dalam bazar MXGP Selaparang ini sebagian merupakan UMKM yang tidak pernah ikut dalam bazar-bazar internasional sebelumnya, seperti WSBK dan MotoGP.

"Jadi kita gilir agar UMKM yang belum pernah ikut saat WSBK dan MotoGP, sekarang bisa ikut serta. Tapi kita pastikan bahwa UMKM itu merupakan UMKM lama bukan dadakan," katanya.

Lebih jauh Mamluatul mengatakan sebanyak 135 pelaku UMKM yang akan dilibatkan dalam bazar MXGP Sepalarang sebanyak 75 persen merupakan UMKM olahan pangan atau kuliner. Sementara sisanya merupakan UMKM kriya baik itu berupa kerajinan emas, perak, mutiara, garmen, cukli dan lainnya. Ia mengatakan untuk ikut serta dalam bazar MXGP ini, pelaku UMKM diberikan lapak secara gratis.

Baca juga: UMKM perlu berinovasi agar tetap bisa resiliensi
Baca juga: UMKM wanita Lombok Tengah produksi tenun dari sampah plastik


"Hanya saja tadi kami dapat informasi dari pihak EO (event organizer) meminta biaya tanda pengenal bagi satu UMKM Rp25.000. Satu UMKM bisa dijaga oleh 2-3 orang," katanya

Mamluatul menambahkan dengan berbagai pengalaman kegiatan bazar yang telah diikuti pelaku UMKM Kota Mataram sebelumnya, pihaknya optimistis pelaku UMKM Kota Mataram juga sudah bisa menyiapkan diri secara maksimal. "Kita tinggal memberikan dukungan dan motivasi," katanya.