Pemkot imbau warga tidak panik dengan stok elpiji di Mataram

id stok elpiji di Mataram

Pemkot imbau warga tidak panik dengan stok elpiji di Mataram

Ilustrasi: tabung elpiji 3 kilogram di salah satu pengecer di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengimbau masyarakat tidak panik membeli elpiji 3 kilogram dalam jumlah berlebih karena stok elpiji subsidi hingga saat ini masih aman.

"Masyarakat jangan terpengaruh dengan isu-isu kelangkaan elpiji karena banyaknya kegiatan yang digelar di Mataram baik skala provinsi, nasional, dan internasional," kata Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Senin.

Pernyataan itu disampaikan menyikapi ada berbagai kegiatan skala nasional dan internasional termasuk MXGP Selaparang yang akan berlangsung 1-2 Juli 2023.

Kondisi itu dikhawatirkan sebagian warga bisa memicu tingginya penggunaan elpiji 3 kilogram oleh para pelaku usaha termasuk UMKM, sehingga kuota elpiji rumah tangga berkurang.

Sri mengatakan, untuk mengantisipasi berbagai kegiatan nasional dan internasional di Kota Mataram tahun 2023, Disdag sudah melakukan antisipasi jauh-jauh hari.

Menjelang akhir tahun 2022, Disdag Kota Mataram telah mengusulkan tambahan kuota elpiji 3 kilogram.

Pada tahun 2022, Kota Mataram mendapatkan kuota elpiji 3 kilogram sebanyak 6.256.333 tabung atau 18.769 metrik ton. Jumlah itu naik menjadi 7.820.737 tabung atau 23.462 metrik ton di tahun 2023.

"Jadi untuk tahun 2023, kita dapat tambahan kuota 4.693 metrik ton. Dengan pertimbangan Mataram banyak menjadi tuan rumah berbagai agenda nasional dan internasional," katanya.

Terkait dengan itu, dia mengimbau agar warga Kota Mataram tidak "panic buying" dengan kondisi saat dan jangan dibandingkan dengan kondisi di kabupaten/kota lainnya.

Di sisi lain, Disdag saat ini sedang melakukan pendataan terhadap warga yang berhak mendapatkan pembelian tabung elpiji 3 kilogram sebagai upaya pemilahan warga yang berhak dan tidak berhak.

"Hal itu dimaksudkan agar penggunaan subsidi elpiji 3 kilogram bisa tepat sasaran," katanya.